"Hari ini saya mendapatkan tamu langsung dari Tiongkok yang meminta untuk mengimpor beras kita 2,5 juta ton dalam satu tahun. Ini menjadi peluang," kata dia dalam FGD 'Perkembangan Ekonomi, Pangan, dan Geopolitik Dunia' di NasDem Tower, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022.
Ia menambahkan produksi beras nasional memang memiliki supply yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan pada 2020, produksi beras nasional mencatat surplus sebanyak 7,39 juta ton dan akhir tahun lalu juga mengalami overstok mencapai 9,63 juta ton.
"Kalau begitu beras ini menjadi modal utama untuk kita juga mengintervensi dunia. Sudah tiga tahun kita tidak impor beras, selama ini tidak pernah tidak impor beras sejak orde baru," ungkapnya.
Selain itu, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) juga akan memberikan penghargaan kepada Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu memperlihatkan resiliensi ketahanan pangan. Hal ini menjadi bukti Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus berpeluang untuk ekspor.
"Ingat 273 juta kita harus siapkan dulu perutnya, kemudian tentu kita bisa mengintervensi (global). Bapak Presiden bilang sepanjang kita cukup, ayo. Hari ini saya tidak sangka BUMN Tiongkok datang ke kantor, dalam minggu ini akan MoU untuk siap menerima beras kita," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
