Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok PLN.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok PLN.

Mentan Optimistis Penyakit Mulut dan Kuku Bisa Segera Diatasi

Antara • 18 Mei 2022 17:55
Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo optimistis penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dapat segera diatasi dan dikendalikan secara cepat. Di sisi lain, ia juga meminta semua pihak untuk turun langsung dan terlibat aktif dalam menekan jumlah penularan.
 
Syahrul menegaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan, menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan, dan strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.
 
"Jadi sebenarnya PMK ini dapat disembuhkan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya," kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 18 Mei 2022.

Syahrul mengatakan, berdasarkan hasil penelitian dan penelusuran selama ini, penyakit PMK masuk dalam kategori penyakit hewan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebab seluruh bagian daging pada hewan yang positif PMK dapat dimakan melalui prosedur yang telah ditetapkan.
 
"Sekali lagi PMK dapat disembuhkan dan tidak berbahaya dikonsumsi manusia. Kedua, jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK menyatakan siap menghadapi Iduladha dan meski ada PMK, pasokan sapi yang ada tidak bersoal," katanya.
 
Kementan juga telah membangun posko pengaduan dan crisis center PMK untuk pusat informasi dan pengaduan terkait penyakit tersebut. Masyarakat yang memiliki hewan dengan gejala PMK dapat menghubungi nomor 081286345622. Posko darurat tanggap darurat ini dikelola langsung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.
 
"Oleh karena itu jajaran Kementan siaga 1 dan lintas sektor di bawah jajaran Dirjen terus bekerja. Alhamdulillah sekarang tren penyebarannya sudah menurun," tegas Syahrul.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan