Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ekspor untuk berbagai sektor mengalami pertumbuhan positif selama Juni 2020. Ekspor sektor pertanian meningkat 18,99 persen, industri pengolahan naik 15,96 persen, dan pertambangan tumbuh 13,69 persen.
"Kembali kita harapkan geliat ekspor yang menunjukan sinyal positif pada Juni 2020 ini akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya," katanya dalam video conference di Jakarta, Rabu, 15 Juli 2020.
Nilai ekspor pada Juni 2020 meningkat 15,09 persen dibanding Mei 2020 dan meningkat 2,28 persen dibanding Juni 2019. Ekspor nonmigas mencapai USD11,45 miliar, naik 15,73 persen dibanding Mei 2020 dan naik 3,63 persen dibanding ekspor nonmigas Juni 2019.
"Dengan catatan bahwa ekspor yang tumbuh adalah ekspor nonmigas naik 3,36 persen, di sisi lain ekspor migas turun 18,52 persen karena ada penurunan untuk ekspor minyak mentah, hasil minyak, dan gas," jelas dia.
Sementara impor selama Juni 2020 naik 27,56 persen dibandingkan Mei 2020, namun turun 6,36 persen dari Juni 2019. Impor nonmigas mencapai USD10,09 miliar di Juni 2020 atau naik 29,64 persen dibandingkan Mei 2020 dan naik 3,12 persen dari Juni 2019.
"Kalau kita bandingkan dengan posisi Juni 2019 atau year on year impor Juni ini tumbuh negatif 6,36 persen karena impor migas pada juni 2020 ini turun 60,47 persen. Ini karena ada penurunan baik impor minyak mentah, hasil minyak, maupun gas," ungkapnya.
Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia sejak Januari hingga Juni 2020 mencatat surplus sebesar USD5,5 miliar. Surplus selama semester I-2020 ini lebih baik dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencatat defisit USD1,87 miliar.
"Jadi dengan melihat posisi ini neraca perdagangan kita baik selama Juni maupun Januari sampai dengan Juni gambarannya menggembirakan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
