Dia menyebut salah satu antisipasi yang dilakukan adalah tambahan bantalan anggaran bantuan sosial (bansos).
"Pemerintah telah siapkan antisipasi kalau ada kenaikan harga BBM. Dananya ada, dan semua disiapkan," kata Luhut dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang ditayangkan dalam Youtube Kementerian Dalam Negeri, Selasa, 30 Agustus 2022.
| Baca juga: Kemenkeu Pastikan Anggaran Tambahan Bansos Rp24,17 Triliun Tersedia |
Menurutnya, adanya antisipasi yang telah disusun matang oleh pemerintah itu akan menjaga inflasi yang kemungkinan terkerek atas kenaikan harga BBM.
"Inflasi kita jaga, inflasi pangan bisa kita turunkan, saya kira semua akan jadi lebih baik," ucapnya.
Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp24,17 triliun kepada masyarakat sebagai tambahan bantalan sosial atas rencana pengalihan subsidi BBM.
Bantuan tersebut dibagi menjadi tiga bantalan sosial, yaitu pertama, Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta kelompok masyarakat sebesar Rp150 ribu sebanyak 4 kali, dengan total anggaran Rp12,4 triliun.
BLT tersebut akan dibayar Rp300 ribu oleh Kementerian Sosial sebanyak dua kali, melalui berbagai saluran Kantor Pos Indonesia.
Kedua, bantuan subsidi upah kepada 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan, sebesar Rp600 ribu yang dibayarkan satu kali dengan anggaran Rp9,6 triliun.
Lalu ketiga, juga akan dilakukan pembayaran oleh pemerintah daerah dengan menggunakan 2 persen dari dana transfer umum yaitu DAU dan DBH sebanyak Rp2,17 triliun dalam rangka membantu sektor transportasi seperti angkutan umum, ojek dan bahkan nelayan dan tambahan perlindungan sosial.
Bantuan-bantuan itu akan cair pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
