Obligasi tidak hanya diterbitkan oleh pemerintah tapi juga dapat dilakukan oleh badan usaha swasta dan badan usaha milik pemerintah, seperti BUMD dan BUMN. Apakah obligasi yang dikeluarkan pemerintah lebih aman dari obligasi korporasi? Simak jawaban selengkapnya pada penjelasan berikut.
Apakah Obligasi Pemerintah Aman?
Pemerintah sering menggunakan obligasi sebagai instrumen keuangan untuk memperoleh dana dari masyarakat. Pemerintah menawarkan imbal hasil yang bersifat pasti, sehingga tingkat risikonya terbilang cukup rendah.
Maka tak heran jika investasi ini banyak dipilih investor saat kondisi ekonomi kurang menentu. Berdasarkan survei, 86 persen masyarakat Indonesia lebih memilih obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dibandingkan Obligasi korporasi.
Itu artinya, obligasi yang diterbitkan pemerintah lebih aman dan menguntungkan di mata para investor. Berikut beberapa alasan mengapa Obligasi dari pemerintah lebih aman:
- Dijamin oleh Undang-undang
Alasan utama yang membuat investasi ini cukup aman, yaitu karena adanya jaminan dari Undang-undang. Secara hukum pemerintah mempunyai kewajiban dalam mengembalikan pokok utang dan membayar bunga ke seluruh investor ketika jangka waktu Obligasi berakhir.
Kewajiban tersebut telah dijamin dan tertulis di dalam Undang-undang jadi Anda tidak perlu khawatir kehilangan uang saat melakukan investasi di instrumen ini. Obligasi terbitan pemerintah dapat menjadi pilihan yang tepat bagi tipe orang yang konservatif dalam memilih investasi.
- Kondisi Ekonomi Indonesia Cukup Stabil
Selain karena adanya jaminan hukum dari negara, keamanan Obligasi juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan kebijakan moneter pemerintah. Negara yang mempunyai ekonomi stabil dan kebijakan moneter yang konservatif cenderung minim akan risiko.
Karena negara tersebut memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi kewajibannya (mengembalikan pokok utang dan membayar bunga). Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai peluang besar dalam pertumbuhan ekonomi pada masa depan.
PDB Indonesia digadang-gadang akan menduduki peringkat 4 terbesar dunia pada tahun 2030 nanti. Hal tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus, sehingga risiko obligasi tergolong rendah.
- Indonesia Mendapat Rating Kredit Tinggi
Sama seperti obligasi korporasi, obligasi terbitan pemerintah juga sering dinilai oleh lembaga rating kredit independen. Contohnya, Fitch dan Standard & Poor’s, Moody’s. Rating yang diberikan mencerminkan kemampuan suatu negara dalam mengembalikan utang-utangnya.
Obligasi yang mendapat rating kredit tinggi memiliki risiko yang lebih rendah, sehingga tingkat keamanannya lebih terjamin. Negara yang mendapat rating kredit tinggi umumnya lebih mudah masuk ke pasar modal meskipun menawarkan tingkat suku bunga yang lebih rendah.
Contohnya pada tahun 2022 lalu, Fitch memberikan rating ‘BBB’ kepada pemerintah Indonesia. Rating tersebut menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kemampuan yang cukup baik dalam membayar utang negara.
| Baca juga: DBS Indonesia dan Benihbaik Berkolaborasi untuk Ekonomi Berkelanjutan |
Manfaat Obligasi bagi Pemerintah
Obligasi mempunyai peran penting dalam pembangunan negara karena menjadi salah satu bagian dari strategi pendanaan pemerintah. Melalui penerbitan obligasi, pemerintah dapat mengumpulkan dana untuk merealisasikan program-program negara. Berikut beberapa manfaatnya bagi pemerintah yang perlu Anda pahami.
- Diversifikasi Sumber Pendanaan Pemerintah
Pemerintah tidak bisa bergantung hanya pada pendapatan pajak untuk memperoleh pendanaan. Selain dari pembayaran pajak yang dilakukan masyarakat, pemerintah perlu mencari sumber pendanaan lain, salah satunya melalui penerbitan obligasi.
Langkah tersebut memungkinkan pemerintah memperoleh sumber pendanaan lain di luar pendapatan pajak. Dana yang diperoleh dari obligasi dapat membantu pemerintah mengurangi tekanan terhadap pengeluaran negara.
- Membantu Mengontrol Arus Kas Negara
Manfaat Obligasi tidak hanya sebagai sumber pendanaan tapi juga dapat membantu mengatur arus kas negara. Pemerintah dapat menerbitkan Obligasi dalam jangka waktu berbeda-beda sesuai kebutuhan keuangan negara. Hal tersebut dapat membantu pemerintah dalam mengelola pengeluaran negara dengan lebih baik.
- Membiayai Berbagai Proyek Penting
Penerbitan obligasi juga sangat bermanfaat dalam mendukung pembangunan negara terutama dalam mendanai proyek-proyek penting. Contohnya seperti pembangunan jalan, jembatan, rumah sakit, sekolah, bandara, dan pembangunan infrastruktur lainnya.
Obligasi dapat menjadi sumber pendanaan jangka panjang untuk mendukung pemerintah dalam merealisasikan berbagai proyek tanpa perlu bergantung pada pendapatan pajak tahunan negara.
Keuntungan dan Risiko Obligasi Terbitan Pemerintah
Mencari tahu mengenai keuntungan dan risiko suatu instrumen merupakan hal wajib yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi. Sebaiknya jangan hanya fokus pada keuntungan tapi perhatikan juga risikonya walaupun sekecil apa pun itu.
Dengan demikian Anda dapat melakukan investasi di Obligasi Pemerintah dengan lebih bijak. Berikut penjelasan mengenai keuntungan dan risiko obligasi terbitan pemerintah selengkapnya.
- Keuntungan
Dibandingkan dengan risikonya, obligasi terbitan pemerintah memiliki lebih banyak keuntungan. Investasi ini berpotensi mendatang keuntungan ganda melalui capital gain jika dijual kembali sebelum jatuh tempo.
Nilai kupon (bunga) obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah tergolong lebih tinggi dari rata-rata bunga Deposito bank (khususnya bank BUMN). Anda akan memperoleh kupon setiap bulan dengan nilai yang bersifat tetap hingga jangka waktu berakhir.
Sama seperti surat berharga lainnya, obligasi dapat digunakan sebagai jaminan saat mengajukan pinjaman di bank atau lembaga keuangan lain. Seperti yang dibahas di awal, investasi ini termasuk minim risiko karena dijamin oleh undang-undang.
- Risiko
Tidak ada instrumen investasi yang seratus persen aman dan menguntungkan, setiap investasi pasti memiliki risiko namun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Walaupun risiko obligasi terbitan pemerintah tergolong sangat rendah, Anda tetap perlu waspada akan kemungkinan terburuk.
Risiko terburuk akan terjadi jika kondisi ekonomi nasional mengalami penurunan drastis hingga pemerintah tidak mampu membayar bunga dan mengembalikan pokok utang. Namun, risiko ini cukup kecil kemungkinannya mengingat kondisi ekonomi di Indonesia tergolong cukup stabil.
Potensi kerugian juga dapat terjadi jika Anda menjualnya saat harga obligasi tersebut turun di pasar sekunder. Untuk menghindari risiko ini sebaiknya jangan menjual obligasi saat harganya sedang jatuh.
Risiko lain yang mungkin terjadi yaitu terkait masalah likuiditas saat investor membutuhkan dana secara cepat. Obligasi tidak disarankan untuk menyimpan dana darurat karena Anda akan kesulitan menjualnya dengan harga yang wajar saat sewaktu-waktu membutuhkan uang.
Semua investasi pasti memiliki risiko dengan beragam tingkatan yang berbeda, sehingga Anda perlu melakukan upaya untuk meminimalisirnya. Perbankan prioritas DBS Treasures menjadi mitra investasi yang tepat bagi Anda yang ingin berinvestasi dengan aman di obligasi.
Selain aman, tidak ada biaya tambahan yang dibebankan (hanya spread) dan Anda dapat melakukan transaksi jual-beli Obligasi selama 24 jam di Aplikasi digibank by DBS. Melalui aplikasi ini, Anda juga dapat melakukan investasi dengan mudah ke beberapa instrumen lain.
Anda akan didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang mengomunikasikannya. Dapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML). Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.
Dapatkan kupon reguler secara berkala dengan nilai di atas rata-rata bunga deposito dan potensi keuntungan dari capital gain melalui investasi obligasi. Segera nikmati keuntungannya dan mulai berinvestasi obligasi pemerintah bersama DBS Treasures sekarang! Dapatkan informasi selengkapnya tentang investasi ini di sini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
