"Selaku Ketua Posko Natal dan Tahun Baru 2023/2024, kami ingin memastikan ketersediaan pasokan BBM, LPG, dan listrik di Lombok, terutama mengantisipasi puncak arus balik kedua yang diperkirakan pada 7-8 Januari 2024," ungkap Kepala BPH Migas Erika Retnowati selaku Ketua Posko Nasional Nataru Sektor ESDM, sebagaimana dikutip dari rilis BPH Migas di Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.
Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, menurut Erika, ketersediaan dan pendistribusian BBM berjalan lancar dan aman. "Kami menyaksikan sendiri bagaimana proses pengisian BBM di salah satu kapal berjalan dengan baik, tanpa ada kendala," klaim dia.
Untuk kelistrikan, lanjutnya, saat ini di Lombok dalam kondisi siaga dan sempat mengalami defisit, meski hanya sebentar. "Namun, sekarang kondisinya sudah membaik dan kembali siaga. Kita ingin saat masa libur Ramadhan dan Idulfitri nanti kondisinya normal," sebutnya.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengharapkan Pelabuhan Lembar terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk tidak boleh ada kekurangan pasokan BBM. Ia juga meminta pasokan kelistrikan di Lombok perlu diperkuat, apalagi menjelang masa Ramadan dan Idulfitri.
"Kami telah mendapatkan penjelasan komprehensif dari PLN dan mendukung upaya-upaya mengatasi defisit di Lombok. Diharapkan, sebelum Ramadhan semuanya bisa diatasi dan kondisinya aman," jelas dia.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Mohamad Priharto Dwinugroho meminta PT PLN melakukan pemetaan pembangkit listrik di Lombok agar tidak terjadi defisit.
"Kalau ada kendala, silakan dilaporkan ke Kementerian ESDM. Apalagi sebentar lagi Ramadhan, dan ada event di Sirkuit Mandalika, kebutuhan pasti meningkat," ujarnya.
Sedangkan, Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Pelabuhan Lembar Muhariani Eka Rosi menyampaikan selama Natal-tahun baru, ketersediaan BBM dalam kondisi aman di tengah kenaikan jumlah penumpang di Pelabuhan Lembar sebesar 25 persen dan kendaraan kecil 14 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca juga: Badan Usaha Migas Diminta 'Pelototi' Terus Keselamatan Migas |
Ketersediaan LPG
Pada Jumat lalu, Erika dan Saleh juga memantau ketersediaan dan pendistribusian LPG di wilayah Lombok dan sekitarnya. Konsumsi LPG PSO terpantau mengalami penurunan, sementara LPG non-PSO meningkat, mengingat padatnya wisatawan, yang berkunjung ke Lombok dan berdampak pada peningkatan okupansi hotel serta wisata kuliner.
"Kami memastikan LPG tersedia dengan baik saat masa libur Natal-tahun baru untuk mendukung kegiatan masyarakat di Lombok," ujar Erika.
Sedangkan, Saleh mendorong percepatan pembangunan depot LPG di wilayah Bima, Sumbawa, NTB. Saat ini, Depot LPG Lombok menyalurkan LPG hingga ke Bima dengan jarak tempuh penyaluran mencapai 18 jam.
Pembangunan depot LPG di Bima oleh PT Pertamina Patra Niaga sekarang ini memasuki tahap komisioning. "Tentunya, agar suplai LPG dapat terus berjalan dan tidak mengalami keterlambatan, kita terus kejar percepatan pembangunan depot LPG, khususnya di Bima," ungkap Saleh.
Dalam kegiatan BPH Migas tersebut, turut mendampingi Sales Area Manager PT Pertamina Patra Niaga Retail Nusa Tenggara Barat Agung Kaharesa Wijaya dan Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Area Lombok Adamilyara Aqil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News