Ilustrasi industri makanan dan minuman - - Foto: dok MI
Ilustrasi industri makanan dan minuman - - Foto: dok MI

Kemenperin Genjot Industri Mamin Kembangkan Inovasi Produk dan Teknologi

Husen Miftahudin • 20 Januari 2021 11:44
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri makanan dan minuman (mamin) bersiap dalam menyambut peningkatan konsumsi masyarakat usai vaksinasi covid-19. Pasalnya, sektor strategis ini diperkirakan dapat tumbuh positif di 2021 mengingat produk mamin sangat dibutuhkan masyarakat.
 
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim mengemukakan pandemi yang telah berlangsung hampir satu tahun ini telah mengubah pola konsumsi masyarakat. Konsumen yang terbiasa pergi berbelanja ke pasar, saat ini mengubah cara untuk mendapat kebutuhannya dengan lebih banyak memanfaatkan jasa pengiriman daring.
 
"Sedangkan masyarakat yang terbiasa mengonsumsi makanan di restoran lebih memilih untuk membungkus makanan atau memesan makanannya secara online," ungkap Rochim dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 20 Januari 2021.

Adanya perubahan pada pola konsumsi tersebut juga menuntut sektor industri mamin untuk lebih aktif dalam pengembangan inovasi sehingga memudahkan masyarakat bisa mengonsumsi dengan memperhatikan protokol kesehatan serta menjaga kebersihan dan rasa makanan.
 
"Sektor yang paling dekat dengan masyarakat ini memang sudah seharusnya memanfaatkan teknologi guna memudahkan konsumennya," tegas dia.
 
Bahkan, perubahan pola konsumsi masyarakat pun berkaitan dengan perubahan sistem pemasaran, logistik, dan produksi pada industri mamin. "Misalnya, di bidang pemasaran perlu dilakukan inovasi pengembangan teknologi digital kepada produsen," imbuhnya.
 
Terkait hal itu, Kemenperin memperkenalkan konsep industri 4.0 dalam pemasaran daring. Bidang logistik juga perlu dikenalkan dengan contactless logistic atau sistem yang mengurangi interaksi antarmanusia sehingga konsumen merasa aman.
 
Adapun bidang produksi perlu diperkenalkan dengan teknologi pangan olahan dan diversifikasi produk seperti frozen food dan teknologi pengemasan lain yang membuat produk-produk lebih awet, dan juga produk-produk yang siap makan, yang tinggal dikirim dan bisa diolah lebih mudah di rumah.
 
"Produsen makanan perlu makin mengembangkan produk dengan teknologi, seperti produk-produk jadi yang siap untuk diproses di rumah dengan microwave, oven, atau lainnya. Selain itu, diversifikasi juga dapat dilakukan dengan memperkenalkan functional food yang menyasar kesehatan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan asupan gizi," papar Rochim.
 
Dalam hal ini, Kemenperin telah menjalin kerja sama dengan Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) untuk menyusun buku Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Industri Pangan. Buku ini diharapkan menjadi panduan bagi industri pangan dalam melaksanakan aktivitas produksi di era pandemi saat ini.

 
"Kemenperin mencatat selama ini industri makanan dan minuman mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Oleh sebab itu, sektor strategis ini dimasukkan dalam prioritas pengembangan pada peta jalan Making Indonesia 4.0," tutup Rochim.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan