"Monetisasi aset ini akan memungkinkan PT Hero menghasilkan modal untuk mendanai investasi dalam inisiatif pertumbuhan," kata Direktur Hero Supermarket Hadrianus Wahyu Trikusumo dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 14 Juni 2021.
Tak hanya monetisasi, dalam melakukan ekspansi usaha tersebut, perseroan juga akan mengkombinasikannya dengan penggunaan arus kas serta fasilitas utang yang ada.
Hadrianus menjelaskan, dalam waktu tiga tahun mendatang perseroan akan memfokuskan investasi untuk mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih baik dibandingkan Giant.
"Perseroan berencana untuk mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA dan secara aktif mengevaluasi kelayakan untuk mengubah beberapa gerai Giant menjadi Hero Supermarket," jelasnya.
Ia menuturkan, perseroan akan fokus pada investasi dalam pertumbuhan toko di bisnis IKEA dan Guardian, serta terus berinvestasi pada bisnis e-commerce. perseroan berambisi kedua merek tersebut dapat menjadi pemimpin industri dalam kategorinya masing-masing.
Sementara itu, pascarestrukturisasi Giant, lanjutnya, Hero Supermarket diproyeksikan menjadi satu-satunya bisnis ritel makanan perseroan.
"Kami secara aktif sedang mengevaluasi kelayakan untuk mengubah beberapa gerai Giant menjadi Hero Supermarket dan akan terus meningkatkan kinerjanya," ujarnya.
Menurutnya, dengan fokus dan sumber daya yang diporoskan ke bisnis IKEA, Guardian dan Hero Supermarket di masa depan perseroan dapat mempertahankan posisinya sebagai pengecer kompetitif yang kuat dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
