Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada semester pertama 2021 mencapai USD102,87 miliar. Nilai tersebut naik sebesar 34,78 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.
"Ekspor ini biasanya kalau saya melakukan prediksi-prediksi di tahun-tahun yang lalu enggak terlalu banyak dilihat karena kontribusinya kecil," ujar Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Rabu, 28 Juli 2021.
Faisal mengatakan, peningkatan kinerja ekspor dan investasi mampu menutupi kinerja konsumsi rumah tangga yang masih lemah akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Akibat PPKM ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh antara 2,5 hingga 3,5 persen tahun ini.
"Konsumsi rumah tangga ini bisa jadi akan sangat sangat marginal pertumbuhannya dibandingkan dengan tahun yang lalu," kata Faisal.
Baca juga: Investasi Sektor Industri Naik, Bukti Investor Percaya Diri di Tengah Pandemi
IHS Markit mencatat indeks manufaktur Indonesia Purchasing Managers Indeks (PMI) mencapai 55,5 pada Mei 2021. Kinerja manufaktur Indonesia menunjukkan geliat ekspresif meskipun sempat turun menjadi 53,5 pada Juni 2021.
Kinerja industri manufaktur Indonesia dikatakan Ekonom CORE Indonesia Ina Primiana cukup tinggi di antara negara-negara ASEAN. Peningkatan ini tidak pernah dicapai sebelumnya bahkan ketika pandemi belum merebak.
"Memang ekspansif di industri pengolahannya lagi luar biasa menurut saya juga dan enggak pernah dicapai sebelumnya pada saat masa tidak pandemi gitu ya, PMI-nya," jelas Ina. (Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
