Piala Dunia 2018 jadi panggung Prancis yang membuktikan diri sebagai negara terbaik di dunia sepak bola. Les Bleus memastikan hal itu setelah membantai Kroasia 4-2 pada partai final Minggu 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskow.
Griezmann menyumbang satu gol pada kemenangan Prancis. Sejatinya, satu gol lainnya juga merupakan karya Griezmann, namun wasit menjadikannya gol bunuh diri karena sedikit mengenai kepala Mario Mandzukic.
Satu gol Griezmann dicetak lewat titik putih setelah Video Assistant Referee (VAR) menangkap adanya handball oleh Ivan Perisic di kotak penalti. Pemain berusia 27 tahun tersebut mengungkap sempat ingin melakukan teknik panenka seperti legenda Prancis, Zinedine Zidane.
"Saya sempat berpikir ingin menendang penalti dengan Panenka, seperti Zidane. (Tetapi) Untuk final, saya berpikir untuk memastikan saya mencetak gol," kata Griezmann dikutip Tribalfootball.
Pada akhirnya, Griezmann mampu membawa Prancis meraih trofi Piala Dunia kedua mereka sejak 1998. Pemain yang sempat dikejar Barcelona tersebut senang telah menuliskan sejarah.
"Sejujurnya saya bahkan tidak sadar apa yang telah kami lakukan. Saya tidak tahu berada di mana sekarang. Saya sangat senang. Tadi adalah laga yang sulit, Kroasia bermain bagus. Ini sangat besar," ujar Griezmann.
"Saya sangat bangga dengan tim ini, para pemainnya, pelatihnya, dan para staff. Kami sangat menyatu baik di bangku cadangan maupun di lapangan. Kami melakukan hal luar biasa, kami membuat sejarah."
"Sekarang, kami akan berpesta dan besok kami akan berpesta di Prancis dengan semua warga Prancis," lanjut dia.
Griezmann menyabet penghargaan pemain terbaik pada laga final tersebut. Namun sayang, ia gagal meraih penghargaan bola emas pemain terbaik Piala Dunia 2018 karena jatuh ke tangan gelandang Kroasia, Luka Modric.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News