Fiorentina: Penggunaan teknologi VAR masih terus menuai kritik. Salah satu kritik datang dari CEO Inter Milan Beppe Marotta. Ia menyayangkan penggunaan teknologi tersebut masih memiliki banyak kelemahan. Termasuk dalam pertandingan antara Fiorentina kontra Inter Milan pada Senin 25 Februari dini hari tadi.
Penggunaan VAR pada laga tersebut terjadi pada masa injury time. Saat itu, wasit menggunakan VAR untuk mengidentifikasi pelanggaran handball yang diduga dilakukan bek Inter Danilo D'Ambrosio.
Namun, saat melihat tayangan ulang lewat VAR, bola tampak hanya mengenai dada D'Ambrosio. Akan tetapi, wasit memutuskan bahwa sang pemain melakukan pelanggaran handball di dalam kotak dan memberikan kesempatan Fiorentina mengeksekusi penalti.
Baca: Kepa Tidak Pantas Jadi Pemain Chelsea
Gelandang Fiorentina Jordan Veretout pun maju sebagai eksekutor. Ia pun sukses menuntaskan tugasnya dengan baik setelah tembakannya berhasil masuk ke dalam gawang. Gol tersebut sekaligus menyelamatkan Fiorentina dari kekalahan dan mengakhiri laga dengan skor 3-3.
"Kami mengalami banyak kesalahan. Kami tidak mengharapkan hasil ini diperbaiki dalam musim ini. Penyesalan terbesar saya adalah kami banyak berinvestasi VAR untuk mengurangi kesalahan. Karena itu, penggunaannya harus bisa lebih cermat dan rasional," ujar Marotta.
Baca: De Bruyne Ragukan City Bisa Sapu Bersih Gelar
"Teknologi tersebut harus ditinjau dan diperbarui. Penilaian objektif dalam penggunaan teknologi ini harus dilakukan. Secara objektif, tidak ada yang mengatakan D'Ambrosio melakukan handball. Bagi saya, ini adalah kesalahan terbesar dibuat oleh VAR," sambungnya.
Hasil imbang tersebut semakin memupuskan harapan Inter meraih scudetto. Sebab, mereka sudah tertinggal 23 poin dari Juventus yang berada di puncak klasemen. (Football Italia)
Video: Legenda Liverpool Bicara Nostalgia Istanbul
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
