Manchester: Raheem Sterling berharap jabatan-jabatan tertinggi sepak bola Inggris lebih ramai diisi orang-orang dari ras minoritas. Menurutnya jika itu terjadi, bakal meminimalisir kasus rasisme.
Sterling menjelaskan, kasus rasisme tidak akan pernah selesai jika hanya dilakukan dengan cara protes atau demonstrasi. Sepak bola sebagai salah satu olahraga populer dunia dianggap bisa menjadi media untuk mewujudkan.
Penyerang sayap Manchester City itu lantas membandingkan empat mantan penggawa timnas Inggris yang jadi pelatih. Frank Lampard, Steven Gerrard serta Sol Campbell dan Ashley Coles yang sama-sama berkulit hitam.
"Mereka sama-sama hebat ketika membela timnas Inggris dan respek dengan klubnya. Tapi, dua lainnya (Campbell dan Coles) yang merupakan orang kulit hitam belum mendapat kesempatan yang sama ketika menjadi pelatih," kata Sterling.
Sekadar informasi, Lampard dan Gerrard sama-sama berstatus sebagai pelatih utama untuk Chelsea dan Rangers. Sementara itu, Campbell menangani Macclesfield & Southend yang merupakan klub di divisi lebih rendah, sedangkan Cole melatih Chelsea U-15.
"Berikan pelatih kulit hitam kesempatan untuk melakukan yang terbaik di bidangnya masing-masing. Saya rasa, itu masih jarang terjadi di sini," ujar mantan pemain Liverpool tersebut.
"Ada sekitar 500 pemain di Liga Primer Inggris dan sepertiganya berkulit hitam. Tapi kami jarang memiliki perwakilan di jabatan tertinggi, termasuk sebagai staf kepelatihan," tambahnya.
Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sempat mengumumkan bahwa pihaknya bakal mengatasi masalah ekualitas dengan melibatkan orang-orang dari ras minoritas sebanyak 5% di jabatan kemimpinan dan 13% di staf kepelatihan. Mereka berharap, jumlah itu bisa bertambah 11% dan 20% pada 2021.
"Ketika saya punya masalah dengan klun dan ada orang kulit hitam di FA, saat itulah saya tahu perubahan sedang terjadi," tutup Sterling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAH)