Beberapa hari jelang digelarnya kongres, sejumlah voters dikabarkan melakukan pertemuan tertutup di sebuah hotel di bilangan Kuningan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, beredar kabar bahwa para voters yang hadir mendiskusikan sejumlah agenda yang akan mereka lakukan di dalam kongres.
Salah satu yang paling jadi sorotan publik adalah, para voters dalam pertemuan tersebut bersepakat untuk melengserkan Edy Rahmayadi sebagai Ketum PSSI. Mereka bahkan kabarnya sempat membuat surat mosi tidak percaya yang akan digunakan apabila Edy tidak mengundurkan diri dari jabatannya.
Surat mosi tidak percaya tersebut bahkan sempat beredar di media sosial jelang digelarnya Kongres yang pada akhirnya Edy memutuskan mundur dalam pidatonya. Tak hanya itu, beredar juga isu yang menyebut, para voters yang hadir dalam pertemuan tersebut menerima uang senilai USD 1.000 (Rp14 juta).
Baca: Milan Kontra Napoli Berakhir Tanpa Pemenang
Menanggapi isu tersebut, Jokdri dengan tegas membantah terkait isu adanya bahasan soal melengserkan Edy dari kursi Ketum PSSI."Lebih tepatnya sebagian dari delegasi (voters) itu ingin brainstorming (tukar pikiran) satu sama lain. Pada 20 Januari, sekalipun itu kongres biasa, tetapi ini dimaknai dengan kongres spesial," ujar Jokdri dalam program Newsmaker medcom.id, Jumat 26 Januari 2019.
Menurut Jokdri, pertemuan tersebut merupakan sebuah kewajaran yang terjadi dalam sebuah organisasi. Apalagi, dalam satu bulan terakhir PSSI tengah diguncang berbagai isu negatif. Salah satunya skandal pengaturan skor yang menjerat sejumlah anggota Exco PSSI.
"Satu sama lain berdiskusi mengkonsolidasikan kira-kira mengantisipasi keputusan penting apa yang harus diputuskan di kongres Bali kemarin," lanjutnya.
Baca: Sanchez Berpeluang Tampil kontra Arsenal
Lebih jauh, Jokdri juga tidak menutup kemungkinan terkait potensi digelarnya Kongres Luar Biasa sebelum masa jabatan Plt Ketum PSSI berakhir pada 2020."Dalam sebuah pertandingan, saya ibaratnya pemain cadangan, saya masuk untuk menggantikan pemain inti. Jika di tengah pertandingan pelatih, ofisial dan penonton di tribun meminta saya keluar, maka, dua bulan setelah permintaan tersebut disepakati 2/3 pemilik suara, saya akan laksanakan KLB," tandasnya.
Untuk menyaksikan secara lengkap wawancara Plt Ketum PSSI Joko Driyono terkait polemik yang tengah terjadi di PSSI, saksikan dalam program Newsmaker medcom.id, yang akan ditayangkan secara livestreaming di website, Youtube, dan Facebook medcom.id pada 31 Januari 2019 mulai pukul 17:00 WIB.
Video: Satgas Antimafia Bola Segera Periksa Vigit Waluyo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PAT)