Madura menang 2-0 atas tuan rumah PSS Sleman di laga perdana. Setelah itu, mereka berimbang 2-2 kontra Persija Jakarta. Di laga terakhir, Madura mengalahkan Borneo FC, 1-0.
Meski lolos ke perempat final, Dejan Antonic selaku pelatih Madura United mengklaim timnya masih memiliki sejumlah kelemahan. Itu dia katakan walau Madura tampil tanpa kebobolan di dua laga.
"Kami tetapi harus ada perubahan. Misalnya, cara bertahan," ujarnya di Stadion Maguwoharjo Sleman, Yogyakarta, Jumat 15 Maret malam WIB.
Klik:Cannavaro Ditunjuk sebagai Pelatih Timnas Tiongkok
Saat melawan Borneo, Madura harus susah payah mencetak gol. Sebab, beberapa kali peluang emas terbuang sia-sia pada babak pertama.
"Ini yang seharusnya kami lakukan. Harusnya kami bisa mencetak gol cepat. Kita harus lebih fokus dan disiplin. Rakic, Zahrahan, Beto, dan David Laly, mereka semua punya feeling bagus," tutur Dejan.
Klik:Liga Sepak Bola Berjenjang Piala Menpora Dilengkapi VAR
Kendala lain Madura United, lanjut Dejan, terdapat empat pemainnya yang dipanggil menjalani pelatnas bersama timnas Indonesia di Australia. Dengan begitu, Dejan pun berpendapat pencapaian menjadi runner up fase grup sudah sangat bagus.
"Grup kita (di Piala Presiden) berat sekali. Semua tim punya kualitas super Liga. Ada Persija, PSS, dan juga Borneo FC," tutup mantan arsitek Borneo FC tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)