Kabar penunggakan gaji itu muncul setelah kedua pemain menulis surat yang ditujukan kepada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Maldini dan Basna meminta bantuan kedua pihak di atas untuk menyelesaikan penunggakan gajinya. Di mana gajinya belum dibayarkan saat keduanya bermain bagi Sriwijaya FC pada musim 2017 lalu.
.jpeg)
Surat Rudolof Yanto Basna
Dalam suratnya, Yanto Basna mengatakan haknya masih belum dilunasi SFC. Ia pun menyatakan sempat ingin menyelesaikan secara pribadi, namun kerap 'dipingpong' oleh pihak SFC.
"Benar itu surat saya. Karena kenyataannya memang demikian, sriwijaya masih punya utang gaji," kata Yanto Basna saat ditemui usai memperkuat Timnas Indonesia mengalahkan Vanuatu pada uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 15 Juni.
Pun demikian dengan Maldini Pali. Bahkan, pemain yang kini memperkuat Kalteng Putra FC itu secara terang-terangan menyebutkan SFC masih menunggak haknya hingga sebesar Rp90 juta.

Surat Maldini Pali
Di mana nominal tersebut menurut Maldini terbagi menjadi dua. Yakni uang muka kontrak 12,5 persen (sekitar Rp60 juta), ditambah gaji bulan Juni sebesar Rp30 juta yang masih belum dilunasi pihak Sriwijaya.
"Iya benar gaji saya bersama Yanto Basna pada 2017 lalu masih ada yang tertunggak. Sudah lama kami meminta hak kami. Tapi, mereka bilang nanti-nanti. Lalu jadinya kami laporkan ke APPI supaya diproses," tutur Maldini Pali.
Menurutnya, upaya melaporkan kasus ini ke APPI sebagai bentuk penyelesaian secara kekeluargaan. Di mana ia beritikad baik menunggu respons Sriwijaya FC untuk bertanggung jawab menyelesaikan tunggakan gaji tersebut.
"Saat saya menagih, mereka dari Sriwijaya FC bilang untuk sementara dalam proses terus. Ya karena kebetulan para pemain Sriwijaya FC pada 2018 melapor ke APPI, ya sudah kami juga sekalian mengadu ke APPI. Saat ini APPI masih dalam tahap proses ke pihak Sriwijaya FC," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)