Peristiwa bermula saat Polresta Surakarta menggelar razia di kawasan Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah. Seperti diketahui, Stadion Manahan merupakan lokasi pertandingan babak delapan besar piala presiden.
Razia digelar menjelang berlangsungnya laga pertama yang mempertemukan PSMS Medan kontra Persebaya Surabaya, Sabtu 3 Februari. Dari razia tersebut polisi mendapati sekelompok suporter yang membawa benda terlarang.
"Ada beberapa (suporter) yang ketahuan membawa senjata tajam. Sudah kami amankan dan kami proses sesuai aturan yang berlaku," ujar Kapolresta Surakarta Ribut Hari Wibowo.
Klik:Pikachu Cetak Gol untuk Vasco da Gama
Lebih lanjut dijelaskan oleh Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Agus Puryadi, belasan suporter itu memang terlihat mencurigakan karena mengamen dengan cara yang tidak wajar di kawasan Stadion Manahan. "Beberapa suporter ada yang cari makan dengan ngamen, dengan tepuk-tepuk (tangan) di lampu merah," ujar dia.
Saat petugas melakukan patroli, ternyata mereka membawa senjata tajam sejenis golok, pedang, arit dan pisau belati. Tak hanya itu, polisi juga mendapati tiga botol miras dari tangan mereka.
"Untuk senjata-senjata disimpan di dalam tas suporter. Pengakuan mereka, itu dibawa untuk menjaga diri jika terjadi perkelahian," papar Agus.
Klik:Ribuan Personel TNI dan Polisi Siap Amankan Stadion Manahan

Para Bonek--julukan suporter Persebaya yang diciduk masih remaja dan diperkirakan masih dudukbangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah satu suporter, ADS, mengaku ia dan rekannya sengaja membawa senjata tajam hanya untuk berjaga-jaga.
"Jaga-jaga kalau pas pulang ketemu suporter tim lain," tutur dia.
Tugas aparat keamanan tidak selesai dengan adanya penemuan ini. Sterilisasi ketat tetap dilakukan dengan cara patroli keliling danmemeriksa barang bawaan para suporter yang hendak memasuki venue pertandingan. Sejumlah anjing pelacak juga dilibatkan untuk memastikan tidak ada barang berbahaya yang lolos dari pemeriksaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)