Bali: Dalam rangka menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, manajemen Bali United menjalankan tradisi yang sudah bertahun-tahun dijalankan secara rutin setiap enam bulan sekali. Galungan dirayakan sejak 26 Desember hingga 5 Januari.
Manajemen Bali United memotong tiga ekor babi untuk dibagikan kepada para pemain, tim pelatih, dan ofisial yang beragama Hindu. Tidak lupa juga manajemen Bali United membagikan daging babi untuk anggota panpel yang turut serta membantu menyukseskan setiap laga kandang Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Baca juga: Ryuji Utomo Resmi Pulang ke Persija
Selain membagikan daging babi, keluarga besar Bali United juga bergotong royong membuat penjor untuk dipasang di depan mess Bali United. Seperti yang diketahui bersama, penjor merupakan tiang bambu panjang yang menjulang tinggi kemudian dihiasi dengan daun kelapa. Penjor adalah simbol dari Naga Basukih, dimana Basukih berarti kesejahteraan dan kemakmuran.
Para pemain beragama Hindu seperti Agus Nova, Made Andhika, Kadek Agung Widnyana, dan Nyoman Sukarja bersama beberapa ofisial sangat antusias merakit penjor hingga bisa berdiri di depan mess dan kantor baru Bali United.
Baca juga: Resmi: Evan Dimas Bergabung ke Barito Putera
Nyoman Sukarja yang sudah bergabung dengan tim Serdadu Tridatu sejak tim ini berdiri mengaku sangat senang dengan tetap berjalannya tradisi jelang Galungan dalam tim Bali United. Ia pun mengaku hal tersebut bisa semakin mempererat rasa persaudaraan antar sesama anggota tim.
"Yang pasti senang karena tradisi menyambut Galungan dalam tim ini tetap berjalan sampai sekarang. Ini bagus untuk kami untuk mempererat tali persaudaraan satu sama lain. Biasanya rekan pemain non Hindu juga ikut membantu membuat penjor, tapi karena kompetisi sudah selesai, jadi mereka sudah pulang ke kampung masing-masing," beber Sukarja.
Video: Madura United Rekrut Andik Vermansyah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)