Bandung: Ratusan bobotoh nampak murka terhadap manjemen Persib Bandung saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Sabtu, 10 Agustus 2019. Pasalnya tidak ada perwakilan dari manajemen yang menemui bobotoh karena aksi tersebut dilakukan di hari libur kerja.
"Ini hari libur, jadi manajemen juga libur," ujar panitia pelaksana pertandingan Budi Bram Rachman terhadap ratusan bobotoh disela-sela aksi unjuk rasa.
Budi menuturkan, akan menyampaikan berbagai aspirasi atau tuntutan dari bobotoh dalam aksi unjuk rasa tersebut. Namun untuk saat ini, lanjut Budi, tidak ada seorang pun manajemen yang ada di kantor PT PBB.
"Sekarang tidak ada siapa-siapa di kantor, karena ini memang hari libur. Saya akan coba sampaikan aspirasi dari bobotoh," ungkapnya.
Hal itu justru membuat bobotoh marah. Mereka emosi karena aspirasi dan tuntutan mereka tidak ingin diwakilkan oleh panpel. Bobotoh ingin langsung mendengarkan penjelasan dari manajemen terkait keterpurukan Maung Bandung.
"Kita mau manajemen turun langsung, bicara langsung kepada kami," cetus salah seorang bobotoh menjawab pertanyataan dari Bram.
Bobotoh menilai, manajemen lebih mengutamakan keuntungan dibandingkan prestasi Persib. Pasalnya kini Persib masih berkutat diurutan 11 klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2019.
"Bati (untung) gede, pretasi tidak ada. Terus saja cari bati (untung) sampai Persib hancur," kata Indra, salah seorang bobotoh yang turut dalam aksi tersebut.
Hingga kini ratusan bobotoh masih bertahan di halaman kantor PT PBB menunggu kepastian perwakilan dari manajemen untuk menemui mereka. Yel yel serta cacian terhadap manajemen Persib pun terus dilontarkan oleh bobotoh sebagai ungkap rasa kecewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)