Kebetulan Indonesia bisa langsung merasakan sensasi anak-anak The Azkals di bawah tangan dingin Eriksson. Mengingat Skuat Garuda berada satu grup dengan Filipina di Grup B.
Meski begitu, Bima Sakti mengaku tak masalah dengan masuknya mantan pelatih Manchester Citu tersebut sebagai salah satu rivalnya di AFF nanti. Sebab baginya yang menentukan hasil bukanlah pelatih.
“Enggak penting nama besar walaupun nama saya juga besar,” canda Bima Sakti.
“Saya pikir enggak masalah mereka punya pelatih dengan nama besar, tapi saya bersyukur bisa bekerja sama dengan pemain-pemain hebat, pemain-pemain yang luar biasa dan yang terpenting adalah kekuatan ada di setiap pemain karena mereka jadi ujung tombak di AFF nanti,” sambungnya.
Bima memang merasa percaya diri bisa bersaing dengan para pelatih sekelas Eriksson. Sebab ia selalu teringat dengan apa yang dikatakan dengan Didier Deschamps yang menjadi motivasi buatnya dalam melatih sebuah tim.
“Kemarin saya sempat ke London bertemu dengan Deschamps dan Marco van Basten.Deshamps mengatakan tak ada pelatih di dunia mana pun yang menentukan hasil. Tapi dia bisa menentukan latihan yang semakin bagus,” jelas Bima menirukan.
Bima Sakti akan memulai peruntungannya melatih Timnas Indonesia di ajang resmi pada Piala AFF 2018. Sebagai laga perdana, Skuat Garuda asuhannya akan melawat ke National Stadium untuk menantang pemegang empat kali juara AFF, Singapura, Jumat 9 November mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIR)