Timnas Indonesia bentrok dengan Malaysia untuk memainkan laga perdana Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Pertandingannya berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Kericuhan antar suporter pecah pada babak kedua atau tidak lama setelah Malaysia menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Beberapa suporter tuan rumah ada yang luka-luka akibat kena lempar berbagai benda yang salah satunya flare.
Klik:Sekjen PSSI Sayangkan Arogansi Suporter Indonesia vs Malaysia
Menpora Malaysia Syed Saddiq mengatakan bahwa Federasi Sepak bola Malaysia (FAM) akan melaporkan kerusuhan di SUGBK. Menanggapi itu, PSSI pun pasrah apabila Indonesia kena sanksi.
"Sebagai satu organisasi olahraga, kita fair play. Apa artinya? Kita harus menerima kekalahan dan menghargai kemenangan. Kalau kita salah, kita akui salah. Kita harus terima kesalahan
itu," kata Sekjen PSSI Ratu Tisha di Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, Tisha menjelaskan bahwa laporan kejadian pada suatu pertandingan internasional sudah ada regulasinya. Jadi, pelaporannya tidak bisa dilakukan lewat federasi sepak bola tertentu.
"Jadi dalam pertandingan internasional, pasti ada match commisioner dan security officer yang langsung datang dari FIFA. Jadi bukan perkara federasi (sepak bola) yang melaporkan," tutur Tisha.
Terkait korban yang terimbas kericuhan, Tisha mengungkapkan bahwa perawatan suporter Malaysia sudah ditanggung PSSI dan mereka bisa kembali ke negaranya. Saat ini, PSSI sedang melakukan evaluasi dan simulasi untuk mengetahui penyebab kericuhan. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAH)