Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha Destria menyayangkan arogansi suporter saat laga Indonesia kontra Malaysia, Kamis 5 September malam. Tisha enggan semangat dan fanatisme dijadikan alasan suporter berbuat ricuh.
Laga yang dimenangkan Malaysia 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta berakhir panas. Kericuhan terjadi bahkan tidak hanya di dalam stadion, melainkan hingga keluar usai pertandingan.
Rombongan suporter Indonesia menggeruduk pintu masuk VIP Barat. Bahkan aparat keamanan yang telat menangani harus membubarkan suporter dengan gas air mata.
"Kami yang mengurusi ini semua pasti lebih nelongso, hampa. Saya amat menyesalkan hal yang terjadi pada pertandingan sekelas Pra Piala Dunia," kata Tisha usai pertandingan.
"Tapi, satu hal, jangan pernah menggunakan alasan football passion untuk melakukan tindakan anarkis. Kalau football passion ya jaga sepak bola itu, dan kalau kalah ya terima," sambungnya.
Tak hanya kekalahan, buntut kericuhan pada laga perdana Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 pun berdampak bagi Timnas. Pasalnya Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) akan melaporkan kejadian ini ke FIFA.
Hal itu bisa saja berimbas kepada laga kedua Indonesia saat kontra Thailand, Selasa 10 Oktober. Pasalnya jika laporan itu ditanggapi FIFA, bukan tak mungkin sanksi akan menanti di depan mata, seperti sanksi laga tanpa penonton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(REN)