Turin: Juventus tengah mengupayakan format baru Liga Champions kepada FIFA dan UEFA. Melalui Presiden Andrea Agnelli, raksasa Italia itu mengutarakan ketidaksetujuannya terhadap wacana Piala Dunia Antar Klub yang sedang digagas.
Sebelumnya, La Liga melalui CEO Javier Tebas menentang FIFA menggelar Piala Dunia Antar Klub versi baru yang menurutnya bisa merusak industri sepak bola dunia. Rencananya, Piala Dunia Antar Klub itu diikuti oleh 24 tim dan dihelat empat tahunan layaknya Piala Dunia antar negara.
Agnelli yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA) tak cuma sekadar menolak, tapi juga menawarkan solusi. Proposal sudah disusun dan siap dipresentasikan ke Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Klik: Unai Emery, Arsitek Anyar Arsenal
Menurutnya, ketimbang membuat turnamen 'baru' dengan terlalu banyak risiko, lebih baik mengubah turnamen yang sudah ada dengan sedikit perubahan. Piala Dunia Antar Klub dengan format baru dinilainya tidak kompetitif dan kurang greget.
"Apa yang diinginkan mereka (FIFA) adalah lebih banyak pertandingan internasional (antar klub Eropa), saya paham itu, sepak bola memang industri. Namun, saya punya usul lewat proposal ini," kata Agnelli kepada The Guardian.
Mewakili ECA, Agnelli ingin tetap mempertahankan 32 tim peserta Liga Champions. Akan tetapi, format grupnya diubah, dari sedianya satu grup terdiri dari empat tim, menjadi delapan tim.
Dengan begitu, tiap klub akan bermain 14 kali di babak grup, bukan enam kali. Selain itu, dalam proposalnya ada aturan baru di mana klub harus mendaftarkan enam pemain yang berkompetisi di kompetisi nasional jenjang U23 atau U21, tergantung kebijakan operator liga masing-masing negara.
"Jadi entah itu Man United, Real Madrid, Juventus, atau Legia Warsaw, Sporting Lisbon, dan Anderlecht, semua yang diinginkan kan laga-laga internasional, supaya klub makin banyak pengalaman, berkembang di banyak sisi, baik itu teknis maupun non teknis," sambungnya.
Video: Menengok Stadion di Moskow yang Mirip Gelora Bung Karno
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)