\ Langkah Strategis FIGC dan Lazio Perangi Kampanye Anti-Yahudi
Presiden Lazio, Claudio Lotito usai kunjungi Sinagog di Roma. (Foto: AP Photo/Gregorio Borgia)
Presiden Lazio, Claudio Lotito usai kunjungi Sinagog di Roma. (Foto: AP Photo/Gregorio Borgia)

Lazio 2017--2018

Langkah Strategis FIGC dan Lazio Perangi Kampanye Anti-Yahudi

Bola lazio 2017--2018
Gregah Nurikhsani Estuning • 25 Oktober 2017 16:39
medcom.id, Roma: PSSI-nya Italia, FIGC beserta Lazio tidak main-main dalam menumpas rasisme. Langkah strategis akan diambil pada Kamis 26 Oktober dini hari WIB nanti saat Biancoceleste bertamu ke markas Bologna dalam ajang Liga Italia Serie A pekan 10.
 
Kampanye anti-Semit di Italia pada umumnya dan Kota Roma pada khususnya, terutama suporter Lazio belakangan ini semakin menyedihkan. Terkini, penampakan penggiat anti-Semit muncul di Stadio Olimpico saat Lazio menjamu Cagliari akhir pekan kemarin.
 
Suporter tuan rumah yang sejak lama lengket dengan stigma anti-Yahudi berulah, membuat graffiti dan menempelkan stiker bergambar Anne Frank, gadis Yahudi yang tewas akibat kekejaman Nazi tahun 1945 silam, mengenakan kostum sang rival AS Roma.

Baca: Santiago Bernabeu yang tak Bersahabat dengan Benzema


Penggunaan imej Frank sedemikian rupa sebagai bahan kampanye anti-Semit dinilai sudah kelewat batas. Untuk itu, FIGC dan Lazio akan melakukan sejumlah langkah konkret melawan rasisme di sepak bola, khususnya dari kalangan suporter.
  Lotito Akan Bawa Suporter Lazio ke Auschwitz
Claudio Lotito, Presiden Lazio memiliki rencana sendiri terkait rasisme yang lekat dengan suporternya. Dua hari pasca mengunjungi Sinagog (tempat ibadah umat Yahudi) di Kota Roma, ia akan mengajak 200 fans Lazio ke Auschwitz, Polandia.
 
Auschwitz merupakan kamp konsentrasi warga Yahudi. Dioperasikan oleh perwira tinggi SS, Heinrich Himmler, Auschwitz digunakan sebagai tahanan sekaligus tempat pembantaian umat Yahudi saat Partai Nazi Jerman berkuasa.

Baca: Cerita Mantan Bek Burnley yang Mencoba Bunuh Diri


Lotito lantas mengumumkan bakal mengajak sekitar 200 suporter Lazio tiap tahun untuk mengunjungi tempat yang kini menjadi cagar budaya UNESCO tersebut. Harapannya, stigma bahwa Lazio adalah klub anti-Yahudi bisa pupus.
 
"Sebagian besar dari kami sebenarnya melawan kampanye anti-Semit. Hari ini kami tegaskan bahwa posisi kami adalah melawan setiap bentuk anti-Semit, bahwa tak ada yang bisa menggunakan Lazio untuk mengampanyekan hal tersebut," kata Lotito.
 
FIGC Gunakan Frank sebagai 'Duta Anti-Semit'
Jika Lazio punya rencana mengedukasi suporternya, FIGC akan melakukan langkah strategis lain. Mereka berencana mendemonstrasikan perlawanan kepada kaum rasis dan anti-Semit dengan cara menggunakan imej Anne Frank sebagai simbol.
 
Sosok Frank, gadis muda yang meninggal di kamp Bergen-Belsen, akan muncul di kaus pemain Lazio saat bertamu ke markas Bologna. Ini menjadi pukulan telak bagi suporter rasis yang menggunakan Frank untuk menegaskan posisi mereka sebagai kaum anti-Semit.
 
Langkah Strategis FIGC dan Lazio Perangi Kampanye Anti-Yahudi
 
Selain itu, akan ada minute silence di semua pertandingan, tak cuma di Serie A saja, tapi juga Serie B dan Serie C pekan ini. Bahkan pertandingan amatir dan kompetisi junior juga akan dilakukan minute silence sebelum laga dimulai.
 
Nantinya, melalui pengeras suara, akan dibacakan pesan-pesan penting dalam buku harian yang ditulis Anne Frank selama masa penyiksaan dan pelarian dari tentara Nazi.
 
Video:Timnas U-19 Jalani Pemusatan Latihan di Lembang

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif