Dalam beberapa tahun terakhir, laga derby antara dua klub terbaik di Kota Roma ini seperti kurang bergengsi. Ini lantaran ketidakmampuan Lazio mengimbangi superioritas Roma yang tidak terkalahkan dalam enam derby terakhir. Empat di antaranya bahkan berakhir dengan kemenangan Serigala Ibukota. Kemenangan terakhir Lazio terjadi pada ajang Coppa Italia, Mei 2013 lalu.
Namun kini, Lazio siap kembali membuat persaingan mereka kembali membara. Skuat Elang Ibukota mengirimkan sinyal itu lewat penampilan impresif di musim ini.
Dari 14 laga Serie A yang telah dimainkan musim ini, Lazio di bawah komando Simone Inzaghi mampu tampil konsisten. Bahkan, kini menjadi salah satu pesaing untuk memburu titel scudetto.
Dengan catatan 8 kemenangan, 4 imbang dan dua kali kalah, Lazio kini bercokol di posisi empat. Mereka hanya terpaut satu poin dari Roma di posisi dua, dengan catatan 9 kali menang, 2 imbang dan 3 kali kalah.
Baca:Roma Kenakan Jersey Spesial di Laga Derby Della Capitale
Posisi di tabel klasemen inilah yang kemudian membuat laga Derby Della Capitale ke-147 nanti diyakini bakal kembali jadi magnet buat dua para tifosi, khususnya Laziale dan Romanista -sebutan pendukung Lazio dan Roma-.
Stadion Olimpico Roma yang memiliki kapasitas 70 ribu kursi pun berpotensi kembali penuh sesak lantaran tifosi Lazio dikabarkan telah menyapu bersih tiket yang dialokasikan untuk fan tuan rumah.
Sementara di kubu Roma, tiga pemain asli Roma, Francesco Totti, Danielle De Rossi dan Alessandro Florenzi tengah berupaya membujuk suporter garis keras mereka untuk mengakhiri aksi boikot menyusul ketidakpuasan mereka karena kapasitas tribun Selatan (Curva Sud) yang biasa mereka tempati dipangkas menjadi setengahnya karena alasan keamanan.
"Kami ingin mereka kembali, seperti dulu lagi," ujar Totti yang ditemani De Rossi dan Florenzi saat mendatangi acara penghormatan untuk salah satu fan setia Roma yang meninggal dunia.
Jika bujukan Totti berhasil, maka, bisa dipastikan Derby Della Capitale kali ini akan kembali "panas". Pihak kepolisian setempat serta petugas keamanan stadion pun pastinya harus bekerja ekstra keras untuk meminimalisir terjadinya bentrok antar suporter yang kerap terjadi baik di dalam maupun luar stadion, tiap kali kedua klub ini bentrok.
Kembali ke soal performa tim, Lazio jelas merupakan tim yang wajib diwaspadai oleh Roma. Di tangan Inzaghi, Biancoceleste jadi tim yang solid, yang tidak bertumpu pada satu atau dua orang pemain saja.
Baca juga:Vermaelen: Roma Terlalu Mudah Kebobolan
Kolektivitas jadi senjata utama Lazio yang belum terkalahkan dalam sembilan laga terakhirnya. Catatan ini menjadi yang terbaik di pentas Serie A. Catatan tidak terkalahkan Lazio hanya kalah dari Real Madrid, RB Leipzig, Hoffenheim dan Liverpool di lima liga top Eropa.
Meski mengandalkan kolektivitas tim, namun, Lazio tetap memiliki pemain yang cukup menonjol di musim ini. Mereka adalah Felipe Anderson, Ciro Immobile dan Keita Balde yang jadi andalan Inzaghi di lini depan.
Felipe Anderson yang sukses membantu Timnas Brasil meraih medali emas Olimpiade 2016, sudah kembali menemukan permainan terbaik seperti yang ditunjukkan tahun lalu.
Pun demikian dengan Ciro Immobile yang sempat tengggelam saat merantau ke Spanyol (Sevilla) dan Jerman (Borussia Dortmund). Immobile seakan kembali menemukan sentuhan emasnya bersama Lazio di mana ia sejauh ini sudah mengemas 9 gol dari 14 laga dan menempatkannya sebagai top skor sementara Lazio.
Adapun, Keita Balde yang memiliki darah Catalonia, Spanyol, terus menunjukkan kualitasnya sebagai calon bintang. Sebagai bukti, pemain berusia 21 tahun tersebut baru saja mendapatkan penghargaan sebagai pemain muda paling menjanjikan dari Federasi Sepak Bola Catalan, bersama dengan Gerard Pique.
Di kubu Roma, Edin Dzeko jelas menjadi pemain yang wajib diwaspadai Lazio. Bomber Bosnia-Herzegovina ini seakan telah bangkit dari kubur, menyusul kegagalannya bersinar di musim lalu.
Pada musim ini, Dzeko sukses membuktikan dirinya sebagai bomber jempolan. Mantan penggawa Manchester City ini sudah mengemas 12 gol, dan saat ini tengah bersaing ketat dengan bomber Inter Milan, Mauro Icardi (juga 12 gol) untuk memperebutkan status Capoccanonnieri (top skorer Serie A).
Dzeko sudah bisa dipastikan akan jadi andalan Luciano Spaletti di laga nanti. Namun, dia kemungkinan harus bekerja lebih keras untuk melanjutkan performa impresifnya, karena di laga nanti ia kemungkinan tidak mendapat suplai bola matang dari Mohammed Salah yang belum bisa dipastikan tampil karena masih bergelut dengan cedera.
Dan bicara soal Derby Roma, tidak lengkap rasanya jika tidak menyinggung keberadaan sang pangeran Roma, Francesco Totti. Di usianya yang sudah memasuki 40 tahun, Totti memang sudah jarang mendapatkan kesempatan tampil.
Namun, dia bisa jadi senjata rahasia yang sangat mematikan di kubu Roma jika mendapatkan kesempatan tampil di laga nanti. Koleksi dua gol dan dua assist dari tujuh laga yang dilakoninya musim ini, tampaknya sudah cukup untuk menggambarkan betapa Totti masih berbahaya.
Perkiraan susunan pemain:
Lazio (4-3-3): F.Marchetti; D.Basta, Wallace, S.De Vrij, S.Radu, M.Parolo, L.Biglia, S.Lulic, F. Anderson, Keita Balde, C.Immobile
AS Roma (4-2-3-1): W.Szczesny, A.Florenzi, K.Manolas, F.Fazio, J.Jesus, D.De Rossi, K.Strootman, S.El Shaarawy/M.Salah, R.Nainggolan, D.Perotti, E.Dzeko
Head to head:
(03/04/16) Serie A: Lazio 1 - 4 Roma
(08/11/15) Serie A: Roma 2 - 0 Lazio
(25/05/15) Serie A: Lazio 1 - 2 Roma
(11/01/15) Serie A: Roma 2 - 2 Lazio
(09/02/14) Serie A: Lazio 0 - 0 Roma
(22/09/13) Serie A: Roma 2 - 0 Lazio
Prediksi Metrotvnews.com: Lazio 45 - 55 AS Roma
Video:Parade Gol Uji Coba Indonesia vs Vietnam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)