Bagi Chelsea, ini adalah trofi juara keenam atau yang kelima di era Liga Primer. Keberhasilan ini tidak lepas dari polesan tangan dingin Antonio Conte di kursi kepelatihan.
Sempat diragukan pada awal musim, Conte membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih jempolan. Kekalahan 0-3 dari Arsenal di Emirates menjadi titik balik kebangkitan Chelsea.
Setelah laga tersebut, Conte langsung melakukan perubahan radikal. Ia mengubah formasi bermain Chelsea menjadi 3-4-3 yang terbukti ampuh membawa The Blues meraih 13 kemenangan beruntun.
Dalam periode tersebut, The Blues sukses merebut puncak klasemen dan terus mempertahankannya hingga akhir musim. Selama 38 laga yang dimainkan, Conte membawa Chelsea meraih 30 kemenangan, 3 imbang dan hanya lima kali kalah.

Meski tampil sebagai juara, namun Chelsea gagal mengirimkan pemainnya dalam perebutan gelar individu. Di perebutan gelar top skorer, Diego Costa yang mengemas 20 gol, masih kalah garang dari bomber Tottenham, Harry Kane yang mengemas 29 gol.
Cesc Fabregas yang sukses memberikan 12 assist pun tidak mampu bersaing dengan gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne yang menyabet penghargaan tersebut dengan koleksi 18 assist.
Baca juga:Lima Faktor Kunci Chelsea dalam Memenangi Liga Primer Inggris
Meski begitu, Chelsea bisa sedikit berbangga lantaran beknya, Cesar Azpilicueta tercatat sebagai pemain yang paling banyak melepaskan umpan di musim ini. Azpilicueta yang tercatata sebagai satu-satunya pemain yang selalu main dalam 38 laga yang dimainkan Chelsea, mencatatkan 2457 umpan.
Di level klub, Chelsea yang mencetak 85 di musim ini harus mengakui keunggulan Tottenham Hotspur sebagai tim tersubur di musim ini dengan koleksi 86 gol.
Soal pertahanan, Chelsea yang sukses mencatatkan clean sheet alias tidak kebobolan dalam 16 laga juga harus mengakui keunggulan Spurs dan Manchester United yang sukses mencatatkan 17 clean sheet.
Video:?Antar Chelsea Juara, Conte Terima Apresiasi dari Twitter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)