Sebuah kemenangan minimalis yang mengantar mereka menjadi juara meski Liga Primer Inggris masih tersisa dua laga lagi. 87 poin yang mereka kumpulkan saat ini sudah dipastikan tidak bisa terkejar oleh Tottenham Hotspur yang berada di peringkat kedua.
BACA:Menang Minimalis atas WBA, Chelsea Juara Liga Primer Inggris
Chelsea memang pantas menjadi juara tahun ini meski terseok-seok pada awal musim. 13 kemenangan beruntun jelang berakhirnya 2016 menjadi bukti bahwa mereka adalah sejati untuk musim ini.
Ada lima faktor kunci Chelsea menjadi juara. Berikut Metrotvnews.com jabarkan lima faktor kunci tersebut:
1. Perubahan taktik Antonio Conte
Sabtu 24 September menjadi titik balik Chelsea usai dikalahkan Arsenal dengan skor telak 0-3. Taktik 4-2-4 yang awalnya dikembang oleh Conte tak berjalan dengan mulus. Ia akhirnya mengganti sistem menjadi 3-4-3 yang bertahan sampai akhir musim dan dalam 13 pertandingan memakai pemain yang sama.
Susunan pemain Chelsea dalam 13 pertandingan:
Courtois; Azpilicueta, David Luiz, Cahill; Moses, Kante, Matic, Alonso; Pedro, Hazard; Costa.
Hanya juara bertahan Manchester United pada 1993 dan tim Leeds United pada 1994--1995 yang memiliki starting XI lebih mapan di era Liga Primer Inggris. Alex Ferguson memilih Schmeichel; Parker, Pallister, Bruce, Irwin; Sharpe, Ince, McClair, Giggs; Cantona dan Hughes dalam 19 kali dari 42 pertandingan.
2. Perekrutan N'Golo Kante
Meskipun ia adalah pemain pengganti yang tidak terpakai pada laga kontra WBA karena baru pulih dari cedera, Kante berlaga 54 kali dalam 70 pertandingan di Liga Primer Inggris atau 77,14 persen.
Juara tahun lalu Pelatih Italia Claudio Ranieri mengatakan tentang Kante: "Saya pikir ia pasti memiliki satu pak berisi baterai tersembunyi di celana pendeknya."
Dominasi Chelsea tak terlepas dari Kante yang mampu menjadi orang pertama yang memutus serangan lawan. Ia berhasil melakukan tackle sebanyak 114, itu hanya kalah dari Idrissa Gueye yang melakukan sebanyak 132 kali. Ia menempati urutan ketiga untuk urusan intersep dan melindungi bole di Liga Primer Inggris.
3. Kelahiran Kembali Victor Moses3 - N'Golo Kante is only the 3rd @ChelseaFC player to win the PFA Players' Player of the Year award, after John Terry & Eden Hazard. Star. pic.twitter.com/JyjSqL8jre
— OptaJoe (@OptaJoe) April 24, 2017
Setelah tiga musim mengalami masa peminjaman di Liverpool, Stoke City, dan West Ham, pemain Nigeria itu tampak tak akan menemui kesuksesan di Chelsea. Akan tetapi, kehadiran Conte mengubah itu semua.
Dengan skema 3-4-3 yang dikembangkan Conte, ia menjadi napas permainan sayap The Blues. Sama seperti halnya Conte memakai Antonio Candreva sebagai sayap di timnas Italia, di posisi itu juga Moses berhasil melakukan perannya.
Antonio Candreva telah menjadi salah satu sayap paling kuat di Serie-A dalam beberapa tahun terakhir, tetapi dimanfaatkan lebih dalam oleh Conte untuk tim nasional. Candreva mengatakan tentang pelatihnya di Italia pada 2015: "Ia mempersiapkan permainan dengan perhatian yang maniak terhadap detail, baik secara ofensif maupun defensif."
Candreva sebelumnya masuk daftar bidikan Chelsea di tengah sejumlah opsi sayap belakang lainnya, tetapi Conte mungkin telah menyelesaikan masalah ini dari dalam, dengan mengatakan bahwa Moses pada awal musim ini: "Ia pantas tinggal bersama kami musim ini, dan juga sekarang ia pantas berada di starting line-up."
4. Berbahayanya Hazard dan Diego Costa
Eden Hazard sempat melempem dalam dua musim terakhir bersama Chelsea. Akan tetapi, ia berhasil menemukan performa terbaiknya di bawah asuhan Antonio Conte musim ini. Pemain asal Belgia itu sejauh ini berhasil mencetak 15 gol dalam 3-4-3 di mana ia ditempatkan sebagai striker sayap kiri.
Sementara itu, Diego Costa menjadi anomali bagi Chelsea musim ini. Sempat dikabarkan berseteru dengan Conte dan akan dijual ke Tiongkok pada Januari 2017, ia justru membuktikan diri sebagai striker dan pemain penting di The Blues. 20 golnya sejauh ini di Liga Primer Inggris membuktikan bahwa striker berpaspor Spanyol itu kepingan penting Chelsea di lini depan musim ini.
15 - Diego Costa's 19 @premierleague goals this season have been worth 15 points - more than any other player in the division. Vital. pic.twitter.com/RCz9gyXXLV
— OptaJoe (@OptaJoe) April 25, 2017
5. David Luiz, Sosok Koko di Lini Belakang
David Luiz jilid II di Chelsea ini benar-benar luar biasa. Setelah Conte tampak tak butuh dengan John Terry yang dimakan usia, Luiz mengambil alih peran sebagai pemimpin di jangtung pertahanan The Blues.
Catatan statistiknya cukup menawan, membuat lebih dari 100 intervensi defensif (tackles, instersepsi, dan blok) di 32 pertandingan liga musim ini, sementara jumlah yang paling banyak diketahui mungkin nol -jumlah kesalahan defensif musim ini-.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRS)