Harusnya, kick-off Liga 2 Indonesia dilaksanakan pada 20 Oktober. Akan tetapi, dengan mempertimbangkan dua alasan, yakni soal persiapan pelaksanaan dan tempat, kick-off terpaksa ditunda.
PSSI menginginkan agar tempat penyelenggaraan babak delapan besar dihelat di tempat netral. Itu dilakukan untuk meminimalisir tensi tinggi menjelang selesainya kompetisi.
"(Babak 8 besar) Liga 2 diputuskan sebelumnya yang seharusnya kick-off dijadwalkan pada 20 Oktober kita tunda. Kepentingannya dua. Pertama, menyangkut persiapan pelaksanaan sebaik-baiknya. Kedua, tempat pelaksanaan babak delapan besar ditinjau ulang. Sebelumnya ada bidding yang diberikan kepada seluruh peserta, tapi PSSI mempertimbangkan dihelat pada tempat netral," ungkap Joko Driyono di Kantor Kemenpora, Senin (16/10/2017)Baca juga: Selain Choirul Huda, Ini Deretan Kiper yang Meninggal di Lapangan Hijau
"Itu semua upaya kita untuk meminimalisir dan lebih prepare terhadap tensi yang tinggi di babak delapan besar," sambung pria yang juga menjadi jajaran Exco di AFF tersebut.
Jokdri menegaskan bahwa bidding yang dibuka PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) kepada seluruh peserta babak 8 besar Liga 2 untuk menjadi tuan rumah, resmi dibatalkan.
"Tanggal 20 Oktober, PSSI dan Exco akan meeting dan termasuk memanggil PT LIB. Rekomendasinya adalah agar PT LIB mempertimbangkan menganulir proses bidding itu setelah bisa ditetapkan tempat netral yang akan dikelola oleh PT LIB," pungkasnya.
Video: Persela, Cinta Pertama dan Terakhir Choirul Huda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)