"Yang pasti Persebaya tidak akan bermain di Indonesia Super League (ISL). Karena kuota ISL itu 18 tim dan sudah penuh. Bisa jadi di Divisi Utama. Tapi, keputusan finalnya 8 Januari nanti," kata pria yang juga Panglima Kostrad itu, usai menggelar pertemuan dengan manajemen Persebaya di salah satu kantor media di Surabaya, Rabu (28/12/2016).
Untuk menindaklanjuti nasib tim berjuluk Bajol Ijo itu, kata Edy, pihaknya bersama pengurus PSSI akan menggelar rapat pada 6 Januari. Dalam pertemuan nanti, lanjutnya, salah satu agendanya adalah membahas pemulihan status hak Persebaya untuk berkompetisi kembali sebelum mendapatkan legitimasi di Kongres tahunan PSSI di Bandung, Jawa Barat, Januari mendatang.
"Di kongres itu ada 107 voters. Kalau 51 voters setuju, maka Persebaya sudah bisa berkompetisi musim depan," katanya.Baca juga: Wacana Piala Dunia Diikuti 48 Negara Dapat Banyak Dukungan
Edy belum mau bicara terbuka soal nasib Persebaya. Ia hanya mengatakan bahwa semua klub yang ingin ikut berkompetisi harus melalui mekanisme dan peraturan yang ada.
"Yang pasti nanti tanggal 6 Januari 2017, kami akan membahas khusus soal ini. Baru di kongres akan diputuskan," jelasnya.
Edy menegaskan Persebaya harus kembali ke kancah sepak bola nasional. Menurutnya, Persebaya termasuk empat klub pilar yang menjadi penyanggah sepak bola nasional selama ini bersama Persija Jakarta, Persib Bandung, PSMS Medan dan PSM Makassar.
“Sejak saya kecil mengenal bola kaki, lima klub itu yang menjadi penyokong sepak bola nasional. Karena itu, Persebaya harus kembali," tegasnya.
Secara pribadi, Edy berharap Persebaya bisa mewarnai kembali kompetisi sepak bola nasional. Hanya saja, kata dia, semua masih harus diputuskan lewat mekanisme organisasi.
"Kuncinya, mau berubah nggak. Itu Bonek bagaimana? Apakah masih menghujat?” ujar Edy seraya bertanya.
Video: Duka Dunia Olah Raga di Tahun 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)