Duel kedua tim di Stadion Shah Alam, Kamis 24 Agustus 2017 sore tadi, ditutup dengan aksi tidak terpuji yang dilakukan oleh pemain dari kedua tim.
Insiden keributan antar pemain terjadi saat pertandingan memasuki masa injury time. Striker Indonesia, Marinus Wanewar dituding memprovokasi pemain Kamboja hingga akhirnya membuat insiden meluas hingga ke pemain lainnya.
Kericuhan bahkan kembali terjadi usai wasit meniup peluit panjang, sehingga memaksa panitia pertandingan dan ofisial tim dari masing-masing tim turun tangan untuk meredam emosi para pemain.
Menyikapi insiden tersebut, Evan Dimas enggan berbicara banyak. Namun, dia menegaskan bahwa reaksi yang ditunjukkan Marinus dan para pemain Indonesia, tidak terlepas dari provokasi yang lebih dulu dilancarkan para pemain Kamboja.
"Kita sebagai pemain tentunya tidak ingin laga berakhir seperti itu. Tapi kita sebagai manusia, pasti kita ingin membela bangsa mati-matian, sehingga emosi itu terluap dan tidak terkontrol," ujar Evan kepada wartawan usai pertandingan.
Baca juga:Evan Dimas: Lawan Malaysia, Soal Harga Diri Bangsa!
"Semua orang yang menonton juga bisa melihat bagaimana pemain Kamboja memprovokasi. Seperti memperlambat waktu dan sebagainya," tandasnya.
Terlepas dari siapa yang benar dan salah dalam insiden tersebut, Timnas Indonesia menuai kerugian besar lantaran Hansamu Yama dan Marinus Wanemar yang mendapatkan kartu kuning atas kejadian tersebut, tidak bisa tampil saat menghadapi Malaysia di babak semifinal, Sabtu nanti.
Keduanya harus menjalani sanksi akumulasi kartu (dua kartu kuning di babak penyisihan grup). Selain Hansamu dan Marinus, Indonesia juga tidak bisa memainkan Muhammad Hargianto dengan alasan yang sama.
Video:?Kalahkan Kamboja, Indonesia Melaju ke Semifinal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
