Adalah akun facebook Zuhad yang turut membagikan link video itu pada Minggu 28 Februari 2021. Maklumat itu dikeluarkan terkait pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di Nusa Tenggara Timur (NTT).
![[Cek Fakta] Langgar Prokes di NTT, MUI Keluarkan Maklumat Tangkap Jokowi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-02-28%20at%2010_42_21.png)
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa MUI mengeluarkan maklumat tangkap Jokowi, tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu. Video itu berasal dari Kanal YouTube OFFICIAL NEWS UPDATE. Video berdurasi 10 menit 36 detik itu diunggah pada 26 Februari 2021.
"BERITA TERKINI~ LANGGAR PROKES DI NTT,, MUI KELUARKAN MAKLUMAT TAN6K4P JKW |VIRAL HARI INI NEWS BARU," demikian judul video tersebut.
![[Cek Fakta] Langgar Prokes di NTT, MUI Keluarkan Maklumat Tangkap Jokowi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-02-28%20at%2010_44_04.png)
Kami memeriksa video tersebut. Namun pada video itu tidak terdapat data atau fakta pendukung bahwa benar MUI mengeluarkan maklumat tangkap Jokowi.
Narator video itu mengutip pernyataan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas. Ia menyoroti perlakuan berbeda terkait pelanggaran protokol kesehatan.
Pendapat itu disampaikan Anwar secara pribadi, bukan kelembagaan. Lagi pula, Anwar menegaskan pelanggaran protokol kesehatan itu sebaiknya tidak dihukum dengan penahanan.
Ketua MUI Bidang Infokom Masduki Baidlowi mengklarifikasi pernyataan Anwar yang mengkritisi kerumunan akibat kunjungan Jokowi di NTT. Ia menegaskan kerumunan kunjungan Jokowi tidak bisa diperbandingkan dengan kerumunan mantan petinggi FPI Rizieq Shihab.
"Pemberitaan terkait pernyataan Bapak Anwar Abbas itu bukanlah pernyataan sikap resmi MUI. MUI tidak memberikan pernyataan sikap apa pun terhadap kunjungan Presiden Jokowi ke NTT," kata Masduki seperti dilansir Detik.com, Sabtu 27 Februari 2021.
Masduki menjelaskan kerumunan Rizieq dipicu karena adanya ajakan dari Rizieq. Sementara kerumunan di kunjungan Jokowi di NTT, tidak dipicu dari ajakan Jokowi.
"Saya memohon kepada seluruh publik untuk membedakan apa yang menjadi pernyataan pribadi pengurus MUI dengan pernyataan resmi lembaga MUI. Itu harus dibedakan," ungkap Masduki.
![[Cek Fakta] Langgar Prokes di NTT, MUI Keluarkan Maklumat Tangkap Jokowi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-02-28%20at%2010_42_42.png)
Pihak Istana Kepresidenan menjelaskan kerumunan yang terjadi. Kerumunan itu muncul ketika rombongan Presiden Joko Widodo hendak mendatangi Bendungan Napun Gate, Kabupaten Sikka, NTT.
Menurut dia, masyarakat sudah menunggu rombongan presiden di pinggir jalan. Saat iring-iringan mobil Jokowi melambat, masyarakat semakin mendekat.
"Jadi sebenarnya itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin seperti dilansir Medcom.id, 23 Februari 2021.
![[Cek Fakta] Langgar Prokes di NTT, MUI Keluarkan Maklumat Tangkap Jokowi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-02-28%20at%2010_44_26.png)
Pihak lainnya di istana menambahkan kejadian tersebut akan menjadi pembelajaran. Pihak istana akan membenahi protokoler kedatangan presiden di daerah.
"Jadi akan diatur sedemikian rupa sehingga kerinduan terhadap presien bisa diobati tetapi tetap diatur dengan protokol kesehatan," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian seperti dilansir Katadata.co.id, Jumat 26 Februari 2021.
![[Cek Fakta] Langgar Prokes di NTT, MUI Keluarkan Maklumat Tangkap Jokowi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202021-02-28%20at%2010_44_13.png)
Kesimpulan:
Klaim bahwa MUI mengeluarkan maklumat tangkap Jokowi, tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false connection (koneksi yang salah). Ciri paling gamblang dalam mengamati konten jenis ini adalah ditemukannya judul yang berbeda dengan isi berita. Konten jenis ini biasanya diunggah demi memperoleh keuntungan berupa profit atau publikasi berlebih dari konten sensasional.
![[Cek Fakta] Langgar Prokes di NTT, MUI Keluarkan Maklumat Tangkap Jokowi? Ini Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/falcon(13).jpeg)
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=UUZP_K6j6FY
https://www.republika.co.id/berita/qp2q6d396/kasus-kerumunan-jokowi-dan-hrs-ini-kata-waketum-mui
https://news.detik.com/berita/d-5474449/mui-kerumunan-jokowi-dengan-habib-rizieq-tak-bisa-diperbandingkan
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/5b2eL3rN-istana-klarifikasi-video-kerumunan-saat-kunker-jokowi-ke-ntt
https://katadata.co.id/ameidyonasution/berita/60393d33ae96e/jokowi-disambut-kerumunan-di-ntt-istana-akan-benahi-protokoler
https://archive.md/RUyEI
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News