[Cek Fakta] Video Banjir Bandang di Demak karena Bendungan Jebol? Ini Faktanya

Beredar sebuah video detik-detik air meluap karena bandungan Wilalung di Kabupaten Kudus yang mengakibatkan Kabupaten Demak diterjang banjir bandang. Video beredar lewat pesan berantai di aplikasi whatsapp.
 
Dalam video berdurasi 29 detik itu tertulis "Wilalung demak lur mintak doa". Terdengar masyarakat berteriak meminta pertolongan setelah air menghancurkan sejumlah bangunan.
 

 
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom, klaim video banjir bandang karena bendungan jebol di Kabupaten Demak adalah salah. Faktanya, video tersebut hoaks berulang dan sudah dipastikan tidak benar oleh kepolisian setempat. Video tersebut diketahui beredar sejak awal tahun lalu. Dilansir idntimes.com, penjaga pintu pengendali banjir Wilalung yang terletak di Desa Kalirejo Kecamatan Undaan Kudus, Noor Ali mengungkapkan bahwa video yang beredar adalah tidak benar. Karena kondisi bendung wilalung saat ini masih terbilang aman.
 
"Itu tidak benar. Karena kondisi debit air di Wilalung dalam kondisi aman," ujar dia.
 

 
Dilansir tribunnews.com, Kapolres Kudus saat itu AKBP Catur Gatot Efendi menjelaskan, akan menindak tegas pelaku penyebar hoaks menggunakan undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
 
‎"Pelaku penyebaran video hoaks itu akan kami tindak tegas karena sudah menyebarkan berita bohong," ujar Gatot.
 
Selain itu, Polres Kudus juga melakukan penutupan akses ke media sosial yang menyebarkan video hoaks bencana banjir tersebut.
 
Tujuannya agar berita bohong yang menyebar di dunia maya tidak meresahkan warga masyarakat Kabupaten Kudus.
 
"Video hoaks yang menyebar ini kami take down agar tidak menyebar," ujar dia.
 

 
Kesimpulan:
Klaim video banjir bandang karena bendungan jebol di Kabupaten Demak adalah salah. Faktanya, video tersebut hoaks berulang dan sudah dipastikan tidak benar oleh kepolisian setempat.
 
Informasi ini jenis hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Referensi:
1.https://jateng.idntimes.com/news/jateng/oetoro-aji/hoaks-video-bendung-wilalung-di-kudus-jebol/3
2.https://jateng.tribunnews.com/2020/01/09/kapolres-kudus-akan-tindak-tegas-penyebar-video-hoaks-bencana-bendungan-wilalung
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 
Anda juga bisa bergabung di dalam Hoax Buster Medcom.id, sebuah komunitas yang fokus dalam misi memberantas hoaks. Ada sesuatu dari tim kami untuk kamu yang aktif dalam misi ini. Cara pendaftarannya mudah, tinggal klik link berikut ini: https://bit.ly/2H42ayb

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News