[Cek Fakta] Presiden Gunakan Vaksin Buatan Eropa bukan Tiongkok? Ini Faktanya

Beredar narasi bahwa Presiden menggunakan vaksin buatan Eropa bukan Tiongkok. Narasi ini beredar di media sosial.
 
Adalah akun facebook Albert Situmorang yang turut mengunggah narasi tersebut, Rabu 13 Januari 2021. Berikut narasi selengkapnya:

"Gue bocorin vaksin yang di gunakan presiden itu bukan buatan China..tapi buatan Eropa,tapi botol dan bungkusnya kardusnya tulisan sinovac ," tulis akun facebook Albert Situmorang dalam sebuah grup yang memiliki lebih dari 130 ribu anggota.
 

 

Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan vaksin buatan Eropa bukan Tiongkok, tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu. Di sisi lain, petugas vaksin memperlihatkan kemasan vaksin yang akan disuntikkan ke Jokowi. Pada kemasan kotak putih itu, bertuliskan "SARS-Cov-2 Vaccine (Vero Cell), Inactivated". Di bawahnya tertulis "SINOVAC".
 


 

Dari kotak itu, petugas mengambil satu buah botol vaksin dengan segel berwarna oranye. Kemudian petugas memasukkan cairan vaksin ke dalam alat suntik.
 


 

Selanjutnya vaksinator menyuntikkan ke lengan kiri Jokowi. Jarum suntik itu menancap di dalam lengan Jokowi, kira-kira selama sembilan detik.
 
Anda bisa cek di kanal Youtube Sekretariat Presiden terkait vaksinasi tersebut. Durasi sembilan detik itu dapat dilihat dari menit ke-32 detik ke-4 hingga detik ke-13.
 


 

Dari proses ini, tidak ada informasi resmi bahwa vaksin yang disuntikkan ke Jokowi bukan Sinovac. Vaksin yang disuntikkan ke Jokowi, adalah Sinovac.
 


 

Kesimpulan:
Klaim bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan vaksin buatan Eropa bukan Tiongkok, tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu.
 
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
 


 

Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=RNzzege1VdQ&t=6968s
 

*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016
 

"Anda juga bisa bergabung di dalam Hoax Buster Medcom.id, sebuah komunitas yang fokus dalam misi memberantas hoaks. Ada sesuatu dari tim kami untuk kamu yang aktif dalam misi ini. Cara pendaftarannya mudah, tinggal klik link berikut ini: https://bit.ly/2H42ayb"
 


 

 
(DHI)