Akun TikTok Cahya Bulao ikut membagikan video itu pada 24 Desember 2021. Akun itu mengunggah gabungan dua video yang membandingkan kondisi masjid yang sedang kosong dengan Pidato Jokowi pada acara perayaan Natal di gedung dengan banyak jemaat.
Pada video itu terdapat narasi:
"klo umat Islam dilarang kerumunan di mesjid apalagi dihari idul Fitri”.
Benarkah Presiden Joko Widodo berpidato pada sebuah acara perayaan Natal 2021 yang dihadiri banyak jemaat di masa pandemi covid-19? Berikut cek faktanya.
![[Cek Fakta] Beredar Video Pidato Jokowi terkait Umat Islam Dilarang Berkerumun, Umat Agama Lain Tidak? Cek Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-01-04%20at%2011_31_05.png)
Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim pada video yang beredar memperlihatkan Joko Widodo berpidato pada sebuah acara perayaan Natal di masa pandemi covid-19 yang dihadiri banyak jemaat sementara umat Islam dilarang berkumpul pada hari raya Idul Fitri adalah salah. Faktanya, video itu memperlihatkan perayaan natal sebelum adanya covid-19.
Video aslinya berasal dari kanal YouTube Sekretariat Presiden berjudul "LIVE: Presiden Joko Widodo Menghadiri Perayaan Natal Nasional Tahun 2019". Video yang diunggah pada 27 Desember 2019 itu Jokowi menghadiri acara perayaan Natal di Sentul, Jawa Barat, sebelum adanya pandemi dan PPKM.
Pula, pada video berdurasi 1 jam 25 menit itu tidak ada pernyataan Jokowi dalam pidatonya terkait larangan kerumunan umat Islam di masjid pada hari Idul Fitri.
![[Cek Fakta] Beredar Video Pidato Jokowi terkait Umat Islam Dilarang Berkerumun, Umat Agama Lain Tidak? Cek Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Screen%20Shot%202022-01-04%20at%2011_39_31.png)
Kesimpulan:
Klaim pada video yang beredar memperlihatkan Joko Widodo berpidato pada sebuah acara perayaan Natal yang dihadiri banyak jemaat sementara umat Islam dilarang merayakan Idul Fitria adalah salah. Faktanya, video itu memperlihatkan perayaan natal sebelum adanya covid-19.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
![[Cek Fakta] Beredar Video Pidato Jokowi terkait Umat Islam Dilarang Berkerumun, Umat Agama Lain Tidak? Cek Faktanya](https://cdn.medcom.id/images/library/images/Cek%20Fakta%20-%20Misleading%20Content(21).jpeg)
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=D9anRUNoQxw
*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016