Ketahanan SSD adalah salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan, terutama jika Anda menggunakannya untuk tugas berat seperti editing video, server database, atau lingkungan kerja yang membutuhkan kecepatan tinggi.
| Baca juga: Mengenal Perbedaan Teknologi SSD NVMe & SATA |
Penting untuk melihat lebih dari sekadar kecepatan dan kapasitas, khususnya saat Anda ingin memahami berapa lama SSD akan bertahan.
Dikutip dari Kingston, dua metrik inti yang menjelaskan daya tahan adalah Terabytes Written (TBW) dan Drive Writes Per Day (DWPD). Dalam artikel ini, kami akan membahas perbedaan antara keduanya, dan cara penghitungannya.
Cara membaca TBW
TBW menunjukkan jumlah total data dalam terabyte yang dapat ditulis ke SSD selama masa garansi atau masa pakainya.Jika SSD memiliki TBW sebesar 300 TB, artinya Anda dapat menulis hingga 300 terabyte data sebelum SSD mencapai batas maksimalnya.Anda dapat menulis ulang seluruh isi SSD sebanyak 300 kali.
300 Terabyte cukup tinggi untuk penggunaan sehari-hari (misalnya browsing dan dokumen), karena pekerja biasanya menulis data sekitar 10–20 GB per hari, sehingga TBW sebesar 300 TB bisa bertahan bertahun-tahun.
Kondisi ini berbeda untuk melakukan tugas berat seperti editing video yang memerlukan perencanaan lebih teliti karena menulis data lebih besar.
TBW adalah jumlah total data yang dapat ditulis ke SSD, selama masa pakainya. TBW menjadi indikator yang baik tentang berapa lama drive akan bertahan dalam kondisi pengoperasian normal.
Cara Membaca DWPD
DWPD menunjukkan berapa kali Anda dapat menulis ulang seluruh kapasitas SSD setiap hari selama masa garansi.SSD 1 TB dengan DWPD 1 selama masa garansi 5 tahun artinya Anda dapat menulis ulang 1 TB data per hari selama 5 tahun.
Di sisi lain, DWPD mengambil perspektif yang sedikit berbeda dan menghitung berapa kali drive dapat ditulis penuh, per hari, selama masa garansinya. Hal ini khususnya penting untuk beban kerja intensitas tinggi, seperti di server atau pusat data.
Kingston menggunakan angka TBW dan menghitungnya terhadap periode garansi dalam hari dikalikan dengan kapasitas keseluruhan, sehingga menghasilkan rasio. Rumus yang kami gunakan adalah:
Drive Writes Per Day = TBW SSD x 1000365 Hari x Jumlah tahun garansi x Kapasitas SSD dalam GB.
Misalnya, jika SSD 7,68TB memiliki TBW 14.016 dan masa garansi 5 tahun, perhitungan DWPD akan menjadi:
Drive Writes Per Day = 14.016 x 1.000 365 (Hari) x 5 (Tahun) x 7680 (GB). Ini akan menghasilkan 1 DWPD, yang berarti bahwa SSD dapat menangani penulisan seluruh kapasitasnya, setiap hari selama masa garansi 5 tahun.
TBW berguna untuk memahami ketahanan keseluruhan drive selama masa pakainya.
Sedangkan DWPD adalah kunci dalam memahami seberapa baik drive dapat bertahan terhadap beban kerja harian, terutama di lingkungan perusahaan dan pusat data.
Kedua metrik tersebut merupakan pertimbangan utama saat memilih SSD, terutama dalam skenario saat Anda bermaksud menggunakan drive dalam tugas-tugas yang membutuhkan banyak data dan operasi penulisan yang konstan.
TBW vs DWPD: Mana yang Lebih Penting?
TBW cocok untuk pengguna yang ingin mengetahui batas total pemakaian SSD. DWPD lebih relevan untuk lingkungan kerja yang membutuhkan penggunaan intensif secara harian seperti pusat data.Cara memaksimalkan daya tahan SSD sebaiknya hindari menulis data berulang kali. Anda juga sebaiknya jangan sering-sering memindahkan file besar tanpa alasan. Pilih SSD dengan TBW dan DWPD yang sesuai untuk workload Anda. SSD yang mendekati batas TBW lebih rentan mengalami penurunan performa.
Dengan memahami TBW dan DWPD, Anda dapat memilih SSD yang sesuai dengan kebutuhan serta memperpanjang masa pakainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id