Panggilan telepon berbahaya ini seringkali merupakan bentuk dari "vishing" (voice phishing) dan merupakan bagian dari upaya rekayasa sosial (social engineering) untuk menipu pengguna.
| Baca juga: Serangan Siber pada Ponsel Pintar Melonjak di Awal Tahun 2025 |
Google Threat Intelligence telah menyoroti bahwa penipu semakin canggih, menggunakan teknologi AI untuk membuat suara yang hampir menyerupai suara asli, sehingga lebih sulit bagi korban untuk membedakan antara panggilan asli dan palsu.
Teknologi AI juga semakin canggih untuk membuat skrip percakapan yang lebih meyakinkan dan adaptif. Menurut Google Threat Intelligence Vishing (Voice Phishing) Penyamaran sebagai Dukungan IT (IT Support Impersonation) salah satu jenis vishing paling berbahaya yang sering diidentifikasi oleh Google.
Penipu yang menyamar sebagai staf dukungan IT dari perusahaan kamu (atau perusahaan teknologi besar seperti Google, Microsoft, dll.) akan menghubungi karyawan atau individu, mengklaim ada masalah teknis dengan akun, perangkat, atau sistem mereka.
Dalam beberapa kasus penipu akan membuat korban untuk menginstal aplikasi berbahaya seperti versi palsu dari aplikasi sah seperti "Data Loader" dari Salesforce, yang sebenarnya adalah malware.
Tujuanya agar pengguna memberikan kredensial login (username, password, PIN, kode OTP), memberikan akses jarak jauh ke perangkat korban dan Melakukan reset Multi-Factor Authentication (MFA) sehingga penipu bisa mengambil alih akun.
Menciptakan rasa urgensi dan ketakutan (misalnya, "akun kamu akan diblokir jika tidak segera diperbaiki"). Menggunakan suara AI yang semakin canggih untuk meniru suara manusia.
Meminta kamu untuk mengunduh sesuatu dari tautan yang tidak resmi atau situs web yang mencurigakan. Mungkin memiliki informasi dasar tentang kamu atau perusahaan kamu (dari sumber terbuka) untuk terlihat lebih meyakinkan.
Google Threat Intelligence Group secara khusus melacak kelompok seperti UNC6040 yang berspesialisasi dalam kampanye vishing semacam ini, terutama menargetkan instance Salesforce untuk pencurian data dan pemerasan.
Tips Pencegahan dari Google
Jika nomor tidak ada di daftar kontak kamu, pertimbangkan untuk tidak menjawabnya, terutama jika itu adalah nomor internasional atau nomor yang mencurigakan.Kamu patut waspada ketika menerima panggilan dari seseorang yang mengaku dari bank, perusahaan, atau instansi pemerintah.
Tutup telepon, dan hubungi organisasi tersebut secara langsung menggunakan nomor telepon resmi yang kamu ketahui (dari situs web resmi, kartu, atau tagihan, bukan dari nomor yang diberikan penelepon).
Lembaga resmi tidak akan pernah meminta kata sandi, PIN, kode OTP, atau informasi keuangan lengkap melalui telepon.
Penipu sering menciptakan tekanan atau ketakutan agar kamu tidak berpikir jernih. Luangkan waktu untuk memverifikasi. Selalu aktifkan MFA untuk semua akun penting kamu (bank, email, media sosial, dll.) untuk menambah lapisan keamanan.
Intinya, tetaplah skeptis terhadap panggilan telepon yang tidak terduga, terutama jika mereka meminta informasi sensitif atau mencoba mendorong kamu untuk melakukan tindakan segera. Kehati-hatian adalah kunci utama untuk melindungi diri dari ancaman ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
