Strategic Partnerships Development Manager untuk Google Maps Indonesia, Galuh Rohmah
mengatakan ada beberapa cara yang perlu dilakukan agar konten video short di Youtube mampu menarik perhatian audience. Konten kreator harus memahami karakteristik penonton dengan lebih baik.
| Baca juga: Cara Live Streaming Youtube |
"Tipe audience nya macam macam ya. Ada yang memang nungguin banget videonya kalau belum di belum upload dikejar terus sampai upload gitu ya ada yang memang audience yang casual yang kalau dia senang dengan kontennya baru akhirnya dia ngecek video-video yang lain," kata dia Kamis, 6 Maret 2025.
Dia mengatakan karakter penonton video short itu merupakan tipe audience yang biasanya casual. Pada awalnya penonton tipe ini akan menemukan video di Feed untuk kemudian baru mengekspor channel konten kreator dengan melihat video yang lainnya atau akhirnya video panjang.
"Dan tentunya dengan adanya shorts ini algoritmanya disesuaikan dengan perilaku pengguna video pendek yang sebenarnya sampai detik ini juga masih terus berubah," tegas dia.
Lalu bagaimana cara kerja video short di Youtube? Dia mengatakan semuanya tergantung kepada audiens yang didapatkan dari algoritma.
"Kalau bicara tentang algoritma ya mau itu video panjang video pendek live stream semuanya itu kembali lagi ke audiens. Jadi algoritma itu selalu mengikuti ke mana audiens itu pergi," tegas dia.
Dia mengatakan tak ada rumus mujarab nya untuk dapat views yang tinggi di Youtube Shorts.
"Karena kalau misalnya memang ada kreator yang berhasil melakukan itu, berarti mereka paham banget audiensnya itu maunya tuh apa mereka bisa membaca audiens mereka," tegas dia.
Di satu sisi mereka bisa tahu juga dari segi mereka sebagai konten kreator apa yang mereka bisa berikan ke audience mereka.
"Jadi bukan cuma misalnya audience yang topik topik yang misalnya disukai gitu, tapi juga mungkin topik topik yang kayaknya audiens ini juga akan suka sama kreator A karena dia sama dengan kreator B," tegas dia.
Algoritma akan mengarahkan penonton berdasarkan history interaksi konten yang pernah ditonton lalu channel apa yang disubscribe penonton serta channel yang mereka tonton.
Konten kreator juga harus memikirkan topik yang menarik jika mau menarik banyak pembaca. Namun topik yang menarik ini juga memilki banyak pesaing sehingga persaingan semakin ketat untuk menarik audience.
"Jadi kalau misalnya topik topik kayak yang populer seperti sepak bola itu mungkin secara kompetisinya memang lebih sulit. Tapi tema yang niche lebih spesifik meskipun secara minat topik yang menyukai kontennya sedikit dia mungkin enggak banyak kompetisinya," tegas dia.
Dia mengatakan ada beberapa poin yang harus diperhatikan seperti performa dari konten yang berasal dari history penonton serta Interaksi sama minat dari audiens itu sendiri. "Ada personalisasi kok sama ya (dengan kontent kreator) tapi itulah kurang lebih kemudian ada faktor eksternal, misalnya topik tren musiman seperti Ramadan ini," tegas dia.
Dia menjelaskan konten berbau Ramadan atau yang lagi tren akan memberikan perhatian lebih dari penonton pada masa tertentu. Seperti konten memasak yang bisa meraih banyak penonton pada bulan Ramadan.
"Memang dari siklusnya gitu. Jadi memang ada waktu waktu gimana dari segi topik itu lagi diminati banget. Bagi kreator yang penting yang terpenting itu tadi mengenali audiens teman teman di channel teman teman sering sering dicek analitiknya karena bisa jadi hari ini sama audiensnya beda dengan tiga bulan lalu," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
