Hasilnya? Kekacauan digital yang bikin pusing.
| Baca juga: Cuma Modal ChatGPT, Ini 3 Prompt yang Bisa Jadi Penghasilan Pasif Kilat! |
Sampai akhirnya saya coba bereksperimen dengan ChatGPT untuk merapikan bookmark yang berantakan dan bikin sistem yang lebih efisien, hemat waktu, lebih terorganisir, dan jelas mengurangi stres.
Dikutip dari Make Use Of ini cara gunakan ChatGPT untuk merapikan Bookmark.
Kenapa Saya Butuh Sistem Bookmark yang Jelas?
Beberapa tahun lalu, saya hampir nggak sadar kalau kekacauan digital mulai menumpuk. Saya menandai apa pun yang terlihat menarik seperti artikel, tools, proyek, semuanya.
Lama-lama, browser saya berubah jadi tumpukan tak tertata berisi hal-hal setengah jadi, artikel yang belum dibaca, dan tautan yang sudah saya lupakan fungsinya.
Semakin banyak yang saya simpan, semakin susah menemukan sesuatu yang benar-benar berguna.
Saya sering menghabiskan waktu hanya untuk mencari satu link, atau malah menyerah dan cari ulang lewat Google. Di titik itu saya sadar: saya butuh sistem manajemen bookmark yang lebih rapi untuk menjaga kewarasan digital saya.
ChatGPT Jadi Solusi untuk Mengelola dan Mengurutkan Bookmark
Saya nggak butuh saran klasik seperti “bikin folder” atau “hapus yang nggak penting.” Saya ingin solusi yang membantu saya mengategorikan dan memberi nama bookmark dengan cara yang masuk akal, bukan cuma asal tempel. Di sinilah ChatGPT mulai membantu.Kalau kamu pengguna Chrome (atau browser lain yang punya sistem bookmark serupa), kamu bisa pakai pendekatan ini. Yang penting: kamu perlu punya file HTML bookmark hasil ekspor dari browser kamu.
Untuk mengekspor bookmark Chrome pergi ke Pengaturan masuk ke Bookmark dan daftar pilih Pengelola bookmark klik Menu (Tiga ikon vertikal) dan pilih ekspor bookmark.
Saya menggunakan AI Prompt Generator untuk membuat perintah yang spesifik dan detail. Setelah beberapa kali trial-error, saya menyadari kalau variasi dalam koleksi bookmark saya yang sudah berumur belasan tahun butuh pendekatan yang lebih cerdas.
Membuat Struktur Folder yang Masuk Akal
Pertama-tama, saya minta generator prompt untuk menyusun perintah ideal buat ChatGPT, kira-kira seperti ini:“Rancang prompt yang meminta ChatGPT menganalisis file HTML bookmark saya, lalu bantu mengorganisasi bookmark tersebut ke dalam folder-folder yang masuk akal berdasarkan tema dan fungsi.”
Prompt ini kemudian digunakan untuk menganalisis semua judul dan URL dalam file bookmark—untuk mencari tahu topik, tujuan, dan bahkan mendeteksi tautan duplikat. ChatGPT lalu menyarankan struktur folder yang lebih rapi, seperti:
-Alat Menulis & Editing
-Riset SEO
-Manajemen Proyek
-Video & Media
-Produktivitas Umum
-Platform Kolaborasi
Dari hasil tersebut, saya menyesuaikan ulang berdasarkan kebutuhan pribadi. Saya tetap pakai folder utama yang luas, lalu menambahkan subfolder kalau memang perlu. Misalnya, di dalam "Video & Media," saya bikin folder terpisah untuk referensi konten, alat editing video, dan ide kreatif.
Saya juga menghindari struktur folder yang terlalu dalam. Tujuannya simpel: semakin sedikit klik untuk menemukan sesuatu, semakin baik.
Menyatukan Format Penamaan dengan Bantuan ChatGPT
Saya juga alami masalah lain seperti banyak bookmark saya punya nama acak, terlalu panjang, atau nggak jelas maksudnya. Ini bikin saya sering bingung saat ingin cepat mencari.Saya minta bantuan ChatGPT buat bikin konvensi penamaan yang sederhana dan konsisten. Berikut contoh yang disarankan:
Situs: [Halaman atau Topik]
Alat: [Nama atau Fungsi]
Artikel: [Subjek atau Insight]
Dengan pola ini, saya bisa scan daftar bookmark dengan cepat. Apalagi kalau digabung dengan fitur pencarian Chrome seperti @bookmarks di bilah alamat tinggal ketik kata kunci, dan hasil langsung muncul.
Download dan Impor Struktur Bookmark Baru
Setelah semua bookmark dianalisis dan diatur ulang, ChatGPT bisa membantu membuat ulang file HTML yang sudah bersih dan rapi. Kamu cukup mengunduh file baru tersebut, lalu impor kembali ke browser kamu.Lalu bookmark kamu kini tertata rapi, lengkap dengan folder terorganisir dan nama yang jelas.
Apakah Sempurna? Nggak Juga, Tapi Sangat Membantu
Saya coba pendekatan ini pada dua skenario: satu dengan ribuan bookmark lama, satu lagi dengan koleksi kecil.
Hasil terbaik datang dari kumpulan yang lebih kecil. Saat memproses file besar, kadang ChatGPT agak kesulitan membaca isi file atau membuat kategori yang tepat.
Jadi, tetap perlu sentuhan manusia di tahap akhir untuk menyempurnakan struktur dan menghapus sisa-sisa yang tak perlu. Tapi setidaknya, AI membantu mengatasi fase awal yang paling berat: memulai.
Mengatur ulang bookmark mungkin terlihat sepele, tapi efeknya bisa signifikan buat produktivitas dan ketenangan digital kamu. Dengan bantuan ChatGPT, tugas berat ini jadi lebih ringan dan bahkan menyenangkan.
Kalau kamu sudah capek dengan kekacauan tab dan bookmark, ini saat yang tepat untuk memanfaatkan AI sebagai asisten digital pribadi kamu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
