The Japan Times melaporkan, komisi pemilu memiliki materi berupa anime dan manga yang berfungsi untuk menjelaskan kepada remaja berumur 18-19 tahun, mengapa ikut serta dalam pemilu itu penting.
Tahun lalu, Jepang menurunkan umur minimal untuk ikut serta dalam pemungutan suara dari 20 tahun menjadi 18 tahu. Perubahan itu merupakan perubahan pertama yang terjadi dalam waktu 70 tahun. Pemilu yang akan diadakan pada tanggal 10 Juli akan menjadi pemungutan suara pertama yang dilakukan setelah perubahan regulasi tersebut.
Untuk mendorong generasi muda berpartisipasi dalam pemilu, para pegawai di kota Nara telah membuat video anime berdurasi 5 menit yang menjelaskan tentang mengapa berpartisipasi dalam pemilu penting. Selain itu, video ini juga menjelaskan tentang pentingnya membuat keputusan yang matang.
Seperti yang disebutkan oleh BBC, video tersebut menggambarkan tiga remaja perempuan yang baru saja berulang tahun ke-18. Dua di antara mereka tidak tertarik untuk ikut pemilu. Sementara karakter lain yang muncul mengatakan kedua wanita tersebut betapa pentingnya menyuarakan pendapat mereka. Video itu diakhiri dengan sebuah lagu tentang menjadi orang dewasa yang dapat berpikir untuk dirinya sendiri.
Kota lain di Jepang memilih untuk menyebarkan selebaran manga yang menunjukkan maskot kota, memberitahu seseorang berumur 18 tahun bahwa para politisi akan mendengarkan pendapat mereka jika mereka ikut serta dalam pemilu.
Partai politik juga ikut menggunakan anime dan manga. Mereka ikut memberikan brosur dan poster manga sebelum pemilu berlangsung.
Dengan mengubah umur minimal peserta pemilu, hal ini membuat jumlah total orang yang memberikan suara pada pemilu bertambah sebanyak sekitar 2,4 juta orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
