Presiden Direktur XL, Dian Siswarini menjelaskan, pihaknya akan melakukan berbagai hal untuk mencapai target itu. Dari Capex atau belanja modal kurang dari Rp7 triliun untuk tahun 2016, XL akan mengalokasikan sebagian besar untuk mendukung bisnis layanan data, termasuk pengembangan 4G LTE.
"Karena SMS dan voice sudah turun. Orang beralih ke data, chatting dan panggilan melalui aplikasi," kata Dian dalam pertemuan dengan pers di Pulau Belitung, Rabu (17/2/2016).
Selain itu, XL akan menggencarkan iklan untuk mengedukasi masyarakat mengenai kelebihan layanan 4G LTE. Kampanye marketing mereka menggunakan jargon, "Internet on, worries off" serta "4G LTE on, worries off".
Salah satu kendala migrasi konsumen ke 4G LTE adalah ketersediaan perangkat. Untuk menyiasatinya, XL berencana menawarkan program bundling ponsel 4G LTE yang bisa menjangkau semua lapisan pelanggan.
Agar paketnya lebih menarik, XL menawarkan kuota internet terhadap pelanggan yang hendak beralih dari kartu SIM lama ke SIM 4G LTE.
Dari segi cakupan wilayah, XL menargetkan hingga akhir tahun 2016, layanan 4G LTE sudah tersedia di 85 kota, termasuk memperluas network sharing dengan Indosat Ooredo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
