Kepada Reuters, Koordinator keamanan siber India, Gulshan Rai mengatakan bahwa pada dasarnya, Microsoft telah setuju.Sekitar 96 persen komputer di India menggunakan Windows.
Namun, karena mahalnya ongkos sistem operasi baru, banyak pengguna yang memilih untuk menggunakan Windows versi lama atau bahkan versi bajakan yang tidak mendapatkan update keamanan dari Microsoft. Itu artinya, India rentan terserang oleh ransomware seperti WannaCry yang memanfaatkan lubang keamanan yang ada pada sistem operasi Windows tua.
Rai telah mulai berusaha untuk mendapatkan diskon ini sejak WannaCry menyerang pada bulan Mei. Timnya juga bekerja sama dengan bank-bank untuk memastikan bahwa ATM bank itu menggunakan software Windows yang terus mendapatkan update keamanan dari Microsoft.
Selain itu, India juga berusaha untuk mendorong masyarakat agar menggunakan software Microsoft yang lebih baru untuk meminimalisir risiko terinfeksi NotPetya.
Jika pemerintah berhasil mendapatkan perjanjian diskon dengan Microsoft, mereka akan bisa menghemat triliunan dollar AS. Namun, jika Microsoft setuju dengan perjanjian ini, maka ada kemungkinan negara-negara lain akan meniru langkah pemerintah India.
Rai berkata, mereka akan mendapatkan informasi lebih detail terkait diskon untuk Windows ini dari Microsoft dalam waktu beberapa hari ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
