Krisis memori global yang sedang berlangsung dapat membuat harga ponsel naik.
Krisis memori global yang sedang berlangsung dapat membuat harga ponsel naik.

Krisis Komponen RAM, Harga HP 2026 Bisa Naik Hingga Rp1 Juta Lebih

Cahyandaru Kuncorojati • 11 Desember 2025 11:39
Jakarta: Calon pembeli smartphone tampaknya harus menyiapkan anggaran lebih besar di tahun depan.
 
Laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC) memperingatkan bahwa krisis memori global yang sedang berlangsung dapat membuat harga ponsel naik hingga 70 dolar AS, atau sekitar Rp1,1 juta, mulai kuartal pertama 2026.
 
Kenaikan ini terjadi akibat lonjakan harga memori DDR5 yang kini juga menekan pasokan untuk perangkat konsumen, termasuk smartphone. IDC menilai dampaknya tidak hanya terbatas pada pasar komputer, tetapi juga akan memengaruhi produsen ponsel, terutama di segmen menengah dan entry-level yang paling sensitif terhadap harga.

Mengutip laporan dari PCMag, analis IDC Anthony Scarsella menjelaskan bahwa harga jual rata-rata (ASP) smartphone secara global telah mencapai 440 dolar AS pada kuartal ketiga 2025, dan diperkirakan naik menjadi 511 dolar AS pada kuartal berikutnya. 
 
Kenaikan tajam ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan chip memori dari perusahaan teknologi besar yang membangun pusat data berbasis AI (artificial intelligence). Scarsella menambahkan bahwa beberapa vendor smartphone kemungkinan akan memangkas biaya di komponen lain untuk menekan harga jual, tetapi opsi tersebut terbatas.
 
“Daftar komponen yang bisa dikurangi sangat panjang. Produsen harus memilih apakah akan menurunkan spesifikasi atau menaikkan harga agar tetap seimbang dengan biaya produksi,” ujarnya.
 
Menurut IDC, dampak terbesar dari krisis ini akan dirasakan oleh perangkat Android kelas menengah ke bawah, yang margin keuntungannya lebih tipis dibandingkan model premium. Sementara itu, pasar AS yang didominasi ponsel premium seperti iPhone diprediksi lebih tahan terhadap lonjakan harga karena memiliki “ruang margin yang lebih besar”.
 
Namun, kondisi ini juga memiliki sisi lain. Banyak smartphone kelas atas kini dibekali fitur berbasis AI yang justru membutuhkan lebih banyak kapasitas memori, memperbesar tekanan pada pasokan global. 
 
IDC memproyeksikan bahwa pengiriman smartphone global akan turun 0,9% pada 2026, meski nilai pasar secara keseluruhan justru bisa mencapai rekor tertinggi senilai 579 miliar dolar AS, karena harga rata-rata yang meningkat.
 
Sebelumnya, analis Counterpoint Research juga menyampaikan peringatan serupa. Dalam risetnya, Counterpoint menyebut bahwa biaya produksi (bill of materials/BOM) untuk smartphone dapat melonjak hingga 15% di beberapa model kelas menengah hingga premium akibat krisis memori. 
 
“Kenaikan ini akan memakan margin atau memperlambat pertumbuhan pasar, kemungkinan besar keduanya akan terjadi,” ujar analis Counterpoint, Ivan Lam.
 
Krisis ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Permintaan besar dari perusahaan AI seperti OpenAI, Nvidia, dan Microsoft membuat produsen chip seperti Samsung, SK hynix, dan Micron lebih memprioritaskan pasokan untuk sektor data center ketimbang pasar konsumen. 
 
Kondisi ini juga berpotensi menimbulkan efek domino terhadap harga komponen lain, termasuk SSD, kartu grafis, PC, hingga mobil pintar di tahun mendatang.
 
“2026 akan menjadi tahun penuh tantangan bagi industri, namun pasar tetap berpotensi mencatatkan rekor nilai penjualan tertinggi,” pungkas Scarsella.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan