Dia sedang dalam perjalanan pulang dari perusahannya saat terserang pulmonary embolism atau terhalangnya arteri cabang paru-paru akibat bekuan. Neally lalu membiarkan sistem Autopilot pada Model X mengambil alih selama perjalanan sejauh 20 mil, membawanya ke rumah sakit.
Seperti yang disebutkan oleh Tech Crunch, sistem Autopilot Tesla saat ini sedang dipermasalahkan karena terjadinya kecelakaan di Florida yang menyebabkan kematian sang sopir. Namun, kejadian kali ini menunjukkan, sistem Autopilot dapat sangat membantu sang pengendara.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah Neally akan lebih aman jika dia menepi dan memanggil ambulans daripada menggantungkan diri pada fitur Autopilot mobilnya. Neally mengaku, dia "tidak ingat banyak saat berkendara" setelah embolism menyerang.
Namun, satu hal yang pasti, keberadaan sistem Autopilot terbukti penting ketka situasi medis darurat terjadi. Karena ketika seseorang merasa nyawanya terancam, tidak banyak orang yang dapat membuat keputusan yang logis.
Kepada KY3, Neally berkata, dia hanya tahu dia harus pergi ke rumah sakit setelah dia mulai merasakan gejala pulmonary embolism. Dengan kata lain, dia panik, instingnya mengatakan, hal terbaik yang bisa dia lakukan adalah pergi ke rumah sakit secepatnya.
Terus berkendara saat seseorang sedang tidak sehat memang bukanlah pilihan terbaik untuk dilakukan, tapi ia adalah opsi yang biasa diambil banyak orang. Hal inilah yang membuat peran Autopilot menjadi penting dalam membawa Neally ke rumah sakit.
Selain itu, jika seseorang terserang penyakit yang lebih parah dan tidak dapat terus berkendara, fitur Autopilot akan memasuki mode failsafe yang membuat kendaraan menurukan kecepatan, menyalakan lampu Hazard dan secara perlahan mengendari mobil ke tepi jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
