Kendati demikian, Taiwan disebut masih memiliki pekerjaan rumah terkait dengan ranah pendidikan yang coba diselesaikan pemerintah dengan bantuan teknologi, seperti yang diutarakan oleh Deputy Director, General of the Administration for Digital Industries, MODA, Jiunn-Shiow Lin, di ajang Smart City Summit and Expo 2023, di Taipei, Taiwan.
“Jadi kami memiliki dasar yang baik untuk mempromosikan keunggulan di bidang industri manufaktur TIK untuk membantu perusahaan berpartisipasi di bidang pendidikan. Dan kami meyakini bahwa tidak hanya hardware yang penting untuk mendukung keunggulan dan kemajuan negara kami, juga pelatihan teknisi software, selama beberapa waktu,” ujar Lin.
Lin turut menegaskan bahwa pihaknya juga ingin terfokus pada solusi, yang tidak hanya hardware dan software, tapi solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan di bidang pendidikan dengan mengombinasikan kedua hal tersebut dengan layanan.
Taiwan, lanjut Lin, menjadi wilayah pengujian atau testbed untuk mengaplikasikan solusi tersebut, sebelum ditawarkan ke wilayah lain, termasuk Asia Tenggara. Sebab, Lin menyebut di Taiwan masih terdapat kesenjangan terkait kesetaraan akses pendidikan di wilayah pedesaan di pegunungan, dan di kota besar.
Berbagai teknologi yang dihadirkan perusahaan teknologi asal Taiwan, lanjut Lin, memang ditujukan untuk dipasarkan ke berbagai wilayah. Namun, pemerintah menjadikan teknologi menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah domestik sebagai prioritas utama.
Sebab Taiwan meyakini apabila teknologi dan solusi yang dihadirkan industri digital di negaranya dapat menyelesaikan permasalahan, maka teknologi dan solusi itu juga dimungkinkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan global.
Untuk menyelesaikan celah di ranah pendidikan, pejabat pemerintah Taiwan ini menyebut bahwa pembelajaran secara daring atau online dapat mempersempit celah tersebut, selaras dengan gencarnya promosi pembelajaran online yang dilakukan pemerintah Taiwan selama beberapa tahun terakhir.
Penerapan pembelajaran online ini justru telah diterapkan berbagai institusi pendidikan di Taiwan sebelum pandemik Covid-19 melanda. Bahu membahu dengan berbagai instansi terkait, pemerintah membangun hub di berbagai provinsi, memungkinkan guru di area lebih pelosok untuk dapat terhubung satu sama lain dan berbagi kurikulum.
Kemampuan tersebut juga berdampak pada siswa yang kemudian mampu mendapatkan materi pembelajaran setara, terlepas dari lokasi keberadaan mereka. Sementara itu, pandemi diakui Lin mengakselerasi perkembangan teknologi pembelajaran online ini, disebut memberikan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya di ranah pembelajaran online.
Disinggung soal saran bagi negara lain yang ingin mengejar ketertinggalan soal kemajuan teknologi ICT dari Taiwan, Lin mengungkap bahwa pemerintah perlu memilih ranah yang secara strategis ingin digenjot dan dikembangkan.
Lin juga menyarankan sebaiknya ranah ini merupakan ranah yang menjadi keunggulan negara tersebut, sehingga telah memiliki basis untuk dikembangkan, seperti bakat, komponen, ataupun ekosistem, sehingga pemerintah bisa mengembangkan industri terkait, serta memprioritaskan tujuan akhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
