M. Fatihi, Kepala Bidang Pengembangan Informasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM RI mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menargetkan untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat berjalan dengan konsisten dan berkesinambungan guna menjaga momentum pertumbuhan UMKM Nasional. Selanjutnya, kolaborasi ini juga diharapkan dapat memacu para pelaku industri lainnya untuk turut serta membantu mengembangkan para pelaku UMKM di Indonesia,” ungkap Fatihi.
Karyanto Wibowo, Direktur Sustainable Development Danone Indonesia mengatakan, data Kemenkop UKM menunjukkan UMKM di Indonesia berkontribusi sekitar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Sektor ini juga berhasil menyerap hingga 97 persen dari total angkatan kerja.
"Inisiatif ini sejalan dengan Danone Impact Journey, di mana pengembangan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu pilar strategi keberlanjutan perusahaan,” sambung Karyanto.
Melalui kolaborasi ini, para pelaku UMKM binaan ‘Damping’ dapat memasarkan produknya melalui platform e-commerce Sirclo yang telah mendukung digitalisasi dari 1 juta pelaku UMKM. Dengan demikian, kolaborasi ini diharapkan dapat membantu menyediakan akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM khususnya 6.000 UMKM binaan Damping.
Berdasarkan data Google, Temasek & Bain, valuasi ekonomi digital Indonesia bertumbuh 49% di 2021 menjadi USD70 miliar, dan diprediksi akan meningkat kembali menjadi USD146 miliar di 2025. Ferry Tenka, CEO Entrepreneur Solutions Sirclo, mengatakan, sejak pandemi, transaksi pembelian melalui platform penjualan online meningkat. Digitalisasi memungkinkan kemudahan akses serta jangkauan pasar yang lebih luas bagi para pelaku UMKM.
"Bersama-sama, kami harap dapat membuka peluang yang lebih luas bagi UMKM nasional melalui kemudahan operasional bisnis serta ekosistem saluran penjualan yang kami miliki,” kata Ferry.
Pertama kali dijalankan pada 2020, Damping diinisiasi oleh Danone Indonesia dengan menggandeng Kampus Bisnis Umar Usman untuk memberikan pendampingan kepada UMKM nasional guna membangun kekuatan akses pasar dan promosi produk melalui digitalisasi.
Di penghujung 2022, program Damping telah melibatkan hingga lebih dari 5.000 UMKM melalui 224 sesi dan 8 batch. Pada 2023, program Damping akan memperluas jangkauan peserta hingga lebih dari 5.000 UMKM.
Dalam proses pembinaannya, program Damping membantu perkuat kapabilitas digitalisasi pelaku UMKM melalui pendampingan eksklusif yang terdiri dari rangkaian sesi Webinar, Kolaborasi Damping, Inkubator Bisnis, Coaching Clinic dan Pendampingan Bisnis Intensif, serta Akses dan Layanan Bisnis hingga Platform Networking.
Program ini juga menyediakan kegiatan rutin berupa webinar kewirausahaan serta sesi harian, mingguan dan bulanan dari para coach secara berkelanjutan bagi para alumni program pendampingan.
“Program Damping merupakan langkah konkret Danone Indonesia dalam menjawab tantangan UMKM di masa depan termasuk dalam hal digital. Danone Indonesia berharap melalui kerja sama yang erat dengan berbagai mitra, termasuk pemerintah dan pelaku industri, UMKM di Indonesia dapat menjadi lebih tangguh, inovatif, dan berdaya saing di kancah global sehingga dapat lebih memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Karyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News