Dalam cuitan di akun Twitter resminya, Adele menyuarakan pendapatnya soal musisi yang secara umum mencurahkan pikiran mereka ke dalam penyusunan daftar lagu dan lagu yang ditampilkan dalam album, dan hal ini dilakukan bukan tanpa alasan.
Di banyak kasus, untuk mereka yang tidak pernah benar-benar memperhatikan, hal yang diungkapkan Adele ini merupakan kebenaran. Album terkadang merupakan cerita yang dimulai oleh satu lagu intro dan diikuti berbagai lagu lainnya dengan gaya berbeda.
Terkadang, album juga memiliki lagu outro sebagai penutup cerita yang ingin disampaikan musisi. Pemutar lagu di album secara acak dinilai layaknya menonton film namun melewatkan berbagai bagian di musik tersebut secara serampangan.
Anything for you ?????
— Spotify (@Spotify) November 21, 2021
Hal ini dinilai menghilangkan peluang bagi pendengar untuk benar-benar menikmati dan menghargai film saat selesai diputar. Namun, Spotify telah menghapus fitur shuffle ini pada album musik digital di layanannya, mengindikasikan perusahaan ini menanggapi permintaan Adele secara serius.
Kini, kapanpun pengguna layanan Spotify Premium mengakses halaman album, menekan tombol Play akan memutar lagu secara berurutan, meski opsi acak ini masih dapat digunakan saat pengguna mengakses lagu secara individual.
Berdasarkan komentar pada kicauan Adele, musisi lain menunjukan kegembiraan mereka terkait perubahan yang dilakukan oleh Spotify ini. Sebelumnya, Spotify akhirnya menghadirkan fungsi lirik kepada seluruh pengguna, termasuk pengguna layanan versi gratis.
Lirik tersebut disediakan oleh Musixmatch, sebagai bagian dari kerjasama berkelanjutan dengan Spotify. Perusahaan layanan streaming musik ini telah menyediakan fitur ini telah di sejumlah pasar terbatas, sebelum akhirnya dapat diakses pengguna di berbagai pasar di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
