Untuk pertama kalinya berpartisipasi di tingkat global, Tim Labmino, pemenang SFT Indonesia 2025, berhasil menembus 20 besar dunia melalui inovasi RunSight, kacamata pintar berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu penyandang disabilitas tunanetra berlari secara aman dan mandiri.
Keberhasilan ini sekaligus menandai debut Indonesia di panggung SFT Global dengan hasil yang signifikan, serta menunjukkan potensi talenta muda nasional dalam menghadirkan solusi teknologi yang berangkat dari empati dan kebutuhan nyata di masyarakat.
RunSight dikembangkan oleh Anthony Edbert Feriyanto, Kaindra Rizq Sachio, Muhammad Fazil, dan Ariq Maulana Malik Ibrahim, yang tergabung dalam Tim Labmino. Inovasi ini lahir dari pengalaman personal tim, ketika salah satu teman dekat mereka kehilangan penglihatan namun tetap ingin berolahraga, khususnya berlari.
Keterbatasan alat bantu olahraga adaptif berbasis AI untuk tunanetra menjadi pemicu utama pengembangan RunSight. Kacamata pintar ini dirancang untuk memberikan rasa aman, meningkatkan kepercayaan diri, serta menghadirkan kebebasan bergerak bagi pelari tunanetra.
“RunSight lahir dari percakapan sederhana dengan seorang teman yang kehilangan penglihatan tetapi ingin terus berlari. Kami percaya teknologi seharusnya tidak hanya mempermudah hidup, tetapi juga membuat ruang yang lebih inklusif bagi semua orang,” ungkap Kaindra Rizq Sachio, perwakilan Tim Labmino
“Ketika melihat masih sedikit inovasi olahraga untuk tunanetra yang memanfaatkan AI, kami terpanggil untuk membuat solusi yang benar-benar relevan. Saat akhirnya kami berdiri di panggung global membawa nama Indonesia, kami merasa ide kecil ini akhirnya menemukan tempat yang lebih besar dan berdampak,” jelasnya.
Perjalanan RunSight menuju Top 20 Global tidak berlangsung singkat. Setelah keluar sebagai juara pertama SFT Indonesia 2025, Tim Labmino melaju ke tahap seleksi regional, bersaing dengan 39 tim dari berbagai wilayah Samsung di dunia, termasuk Eropa, Asia Tenggara & China, Timur Tengah & Afrika Utara, Negara-negara Persemakmuran, Amerika Utara, dan Amerika Latin.
Seluruh proses penjurian regional dilakukan secara daring, di mana setiap tim mempresentasikan inovasi mereka di hadapan juri internasional dan peserta lintas negara.
“Tahap regional benar-benar membuka perspektif baru bagi kami. Meski dilakukan secara daring, atmosfernya berbeda sekali karena kami harus mempresentasikan proyek di hadapan juri dan peserta dari berbagai negara,” kata Anthony Edbert Feriyanto, Ketua Tim Labmino.
“Standar penilaiannya meningkat, dan kami bisa melihat bagaimana tim lain mengemas solusi mereka. Itu jadi tantangan sekaligus kebanggaan tersendiri karena kami membawa nama Indonesia dan ingin menunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di level internasional,” ujarnya.
Samsung Electronics Indonesia memandang pencapaian Tim Labmino sebagai bukti konkret bahwa pelajar dan mahasiswa Indonesia memiliki daya saing global, khususnya dalam pengembangan solusi teknologi yang berdampak sosial.
“Tahun pertama Indonesia ikut SFT Global dan langsung masuk 20 besar dunia adalah pencapaian besar. Perjalanan Tim Labmino menunjukkan bahwa ketika kreativitas, teknologi, dan empati disatukan, pelajar Indonesia dapat menghadirkan solusi yang relevan dan diakui internasional,” ungkap Bagus Erlangga, Head of Corporate Marketing Samsung Electronics Indonesia.
Hal ini selaras dengan komitmen Samsung dan pemerintah dalam memperkuat literasi teknologi, mengembangkan talenta muda, dan membangun ekosistem inovasi yang inklusif,” kata Bagus.
Selama proses seleksi regional, Tim Labmino tidak hanya menerima bimbingan teknis, tetapi juga memperoleh perspektif baru terkait pengembangan solusi teknologi agar dapat diterapkan lebih luas.
Masukan dari juri internasional dan paparan terhadap berbagai pendekatan tim lain membantu mereka menyempurnakan aspek teknis, pengalaman pengguna, hingga potensi kolaborasi dengan komunitas.
Pengalaman tersebut memperkuat pemahaman tim mengenai dampak teknologi dan meningkatkan kepercayaan diri untuk terus mengembangkan RunSight agar manfaatnya semakin luas bagi penyandang disabilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News