Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSRec Pratama Dahlian Persadha sejumlah riset dan survei sudah mengamini fakta ini. Misalnya, National Cyber Security Index (NCSI) mencatat Indonesia berada di urutan ke-3 terendah di antara negara anggota G20 soal keamanan siber.
Dikutip dari Metro TV, skor indeks Indonesia yang diumumkan NCSI hanya sebesar 38,96 poin dari angka maksimal 100 pada tahun 2022. Penilaian indeks tersebut mengkaji beragam pertimbangan
Di antaranya, aturan hukum negara terkait keamanan siber, kerja sama pemerintah mengenai keamanan siber, lembaga pemerintah di bidang siber, hingga bukti-bukti publik seperti situs resmi pemerintah atau program lain yang terkait.
| Baca: Pengamat IT: Penerapan Sanksi Hukum Siber Belum Maksimal |
Menurut Pratama, pelaku kejahatan siber tidak akan mendapatkan efek jera jika sanksinya hanya lisan, tertulis, atau sekadar aksi online. Investigasi kebocoran data harus dijalankan secara serius dan terbuka.
Di samping itu, Pratama melihat kepentingan pemerintah dan DPR dalam menentukan lembaga pengendali data pribadi juga tak satu suara. Secara keseluruhan, Indonesia menduduki peringkat ke-83 dari 160 negara dalam daftar laporan NCSI. (Kanaya Hairunissa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
