Ilustrasi
Ilustrasi

Menavigasi Lanskap Travel dan E-commerce Asia Pasifik

Mohamad Mamduh • 12 Mei 2025 13:28
Jakarta: impact.com, platform manajemen kemitraan, bekerja sama dengan Digital Travel Insights (oleh WBR), telah merilis laporan wawasan pemasaran travel perdana berjudul Beyond the Booking: Where APAC Travel Brands Are Investing for Growth.
 
Laporan ini mengupas cara bisnis dan konsumen menavigasi lanskap travel dan e-commerce di Asia Pasifik, lengkap dengan wawasan utama soal preferensi wisatawan, tren pemesanan, dan prioritas pertumbuhan industri.
 
Studi ini menampilkan perspektif dari 100 pemimpin pemasaran di Asia Tenggara dan 1.200 wisatawan dari Singapura, Australia, dan Tiongkok, yang menggambarkan bagaimana bisnis dan konsumen menghadapi lanskap travel yang terus berubah. Laporan ini menyoroti pergeseran preferensi, prioritas brand, dan kebutuhan akan strategi pemasaran yang mampu mengikuti ekspektasi konsumen yang semakin tinggi di industri yang berorientasi pada pengalaman ini.

Laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana pelaku wisata mentransformasi strategi pemasaran mereka dan bagaimana konsumen menemukan serta membeli produk dan layanan terkait travel.
 
Seiring menurunnya permintaan wisata pasca-pandemi, brand menghadapi tantangan seperti travel fatigue dan tekanan ekonomi, sehingga fokus semakin besar pada retensi (65%) dan pembangunan brand (64%). Namun, banyak pemasar di Asia Tenggara yang masih memprioritaskan iklan online untuk mendorong pemesanan—sebuah kanal yang hanya dipercaya oleh 27% wisatawan Singapura dan 18% wisatawan Australia untuk inspirasi pemesanan.
 
"Konsumen saat ini menginginkan kepercayaan, transparansi, dan keaslian. Mereka cenderung bergantung pada komunitas dan sumber informasi yang terpercaya untuk membantu mereka membuat keputusan pemesanan," ujar Adam Furness, Managing Director APJ, impact.com.
 
"Brand yang sukses adalah yang mampu menyeimbangkan strategi akuisisi dengan retensi, sekaligus membangun komunitas melalui kemitraan dengan afiliasi, influencer, publisher,  customer advocate, dan sebagainya."
 
Laporan ini juga menyoroti bahwa wisatawan Asia Pasifik dikenal digital-savvy dan selektif, dengan rekomendasi dari teman dan mulut ke mulut menjadi pengaruh utama untuk pemesanan terkait travel. Meski begitu, banyak brand yang masih kurang berinvestasi di kanal kepercayaan tinggi ini.
 
Di saat yang sama, wisatawan juga mengandalkan berbagai platform dalam mengambil keputusan, menekankan perlunya brand untuk hadir di berbagai touchpoint agar dapat membimbing konsumen sepanjang perjalanan pembelian mereka.
 
Pemasaran afiliasi dan pemasaran influencer semakin memainkan peran penting. Di Singapura, 45% wisatawan mempercayai afiliasi dan 63% mempercayai influencer saat merencanakan perjalanan mereka. Tren ini meluas di seluruh kawasan, menyoroti pengaruh kanal-kanal ini yang semakin besar dalam pengambilan keputusan travel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan