Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan penyewaan satelit ini bertujuan untuk mempercepat koneksi internet masyarakat ke level tinggi broadband. Pasalnya, saat ini koneksi internet di Indonesia masih terbilang lemot.
"Ini (satelit Indonesia) kan selesai di 2022 akhir, tetapi kami tidak ingin menunggu. Jadi kalau ada satelit sejenis kami akan sewa dulu," kata Rudiantara di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.
Rudiantara menjelaskan, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) sudah mengincar satelit yang akan disewa pemerintah tersebut. BAKTI juga sudah menyiapkan kapasitas 40-50 Gigabyte untuk solusi intrim.
"Jadi sambil nunggu 2022 kita pakai satelit yang punya orang dulu. Nanti setelah satelit kita ada antenanya baru kita pindahkan dari satelit yang disewa ke punya kita," tutur dia.
Adapun pemerintah terus membangun infrastruktur berupa jalan tol, bandara, dan pelabuhan, termasuk membangun infrastruktur jaringan internet.
Setelah Palapa Ring di 2019, pemerintah menargetkan satelit multifungsi bisa mengorbit pada 2022 mendatang. Satelit multifungsi satria diproyeksikan akan menjadi andalan bagi daerah-daerah yang sulit terjangkau dari jaringan kabel serat optik untuk terhubung ke internet cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
