Festival ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan BBF 2024 yang berhasil menjaring ratusan inovasi ramah lingkungan serta melahirkan gerakan nyata di berbagai daerah di Indonesia. Grand Launching BBF 2025 telah sukses dilaksanakan secara hibrida pada Sabtu, 23 Agustus lalu, bertempat di Coffee Beans Solo dan juga melalui siaran langsung daring.
BBF 2025 hadir di tengah tantangan krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin meningkat di Indonesia. Data dari WALHI (Environmental Outlook 2025) menunjukkan bahwa Indonesia telah kehilangan 4,36 juta hektar hutan primer basah sepanjang 2014-2023.
Selain itu, Kementerian Lingkungan Hidup mencatat bahwa dari 56,6 juta ton sampah yang dihasilkan per tahun, hanya sekitar 39% yang berhasil dikelola dengan layak. Permasalahan pencemaran sungai juga menjadi isu serius, dengan sekitar 46% dari 70.000 sungai di Indonesia mengalami pencemaran berat. Berangkat dari kondisi tersebut, kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci untuk menciptakan solusi berkelanjutan.
Mengusung tema "Tanah, Air, Kita", BBF 2025 mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga bumi melalui aksi nyata, kolaborasi, dan inovasi digital. Tema ini tidak hanya mencerminkan semangat pelestarian lingkungan, tetapi juga merefleksikan semangat kemerdekaan, bahwa menjaga tanah air adalah bentuk cinta bangsa yang harus terus diwariskan.
Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup, Ir. Ary Sudijanto, M.S.E., turut hadir dan menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. "Pemuda dan digitalisasi adalah kombinasi yang memiliki kekuatan luar biasa untuk membawa perubahan," ujarnya.
Sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom, BBF 2025 menghadirkan empat kategori kompetisi yang dapat diikuti masyarakat luas. Pertama, Aksi untuk Bumi, kompetisi proposal program lingkungan berfokus pada konservasi ekosistem. Kedua, Alam dalam Lensa, lomba fotografi lingkungan yang diunggah ke Instagram sebagai bentuk kampanye, dengan setiap unggahan setara dengan satu bibit pohon yang akan ditanam.
Ketiga, Inovasi Eco Produk, kompetisi bagi UMKM, pelajar, dan masyarakat umum untuk menciptakan produk lokal ramah lingkungan. Keempat, Teknologi Hijau dan Inovasi Berkelanjutan, kompetisi proposal kegiatan lingkungan dengan muatan inovasi atau teknologi tepat guna bagi organisasi/komunitas penggiat lingkungan.
Periode pengiriman ide dan karya untuk Bumi Berseru Fest 2025 telah resmi dibuka sejak 23 Agustus dan akan berakhir pada 30 September 2025. Seluruh gagasan yang masuk akan dikurasi untuk menentukan program-program unggulan, yang nantinya akan memperoleh dukungan pendanaan dengan total jutaan rupiah untuk dapat diimplementasikan secara nyata di masyarakat.
Hery Susanto, Senior General Manager Social Responsibility Telkom, menyatakan, melalui Bumi Berseru Fest 2025, Telkom ingin menghadirkan ruang kolaborasi yang memadukan kepedulian lingkungan dengan kekuatan teknologi dan inovasi digital.
"Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Telkom dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan menjadi hadiah Telkom untuk memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News